Jumat, 18 Maret 2016

Penyakit Hati.

6  CARA MEMBERSIHKAN DIRI DARI DOSA DAN PENYAKIT HATI

Ibnul Qayyim berkata, “Jadi, hati adalah ibarat raja bagi anggota tubuh. Anggota tubuh akan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh hati dan akan menerima semua arahan-arahan hati.

Anggota tubuh tidaklah akan melaksanakan sesuatu kecuali yang berasal dari tujuan dan keinginan hati.

Jadi, hati tersebut merupakan penanggung jawab mutlak terhadap anggota tubuh karena seorang pemimpin akan ditanya tentang yang dipimpinnya.

Jika demikian adanya, maka upaya memberi perhatian yang besar terhadap hal-hal yang menyehatkan hati dan meluruskannya merupakan upaya yang terpenting, dan memperhatikan penyakit-penyakit hati serta berusaha untuk mengobatinya merupakan ibadah yang paling besar.”

Maka berikut ini  terdapat beberapa  cara membersihkan diri dari dosa dan penyakit hati :

1.Dengan shalat malam atau Qiyamullail (Qumillaila illah qaliilaa)
Rasulullah SAW bersabda dari Salim bin Abdullah bin Umar ,”
Sebaik-baik seorang laki-laki hamba Allah adalah sekiranya ia melaksanakan sholat malam”.Berkata salim, ‘Maka Abdullah bin Umar sesudah itu tidak tidur di malam hari,kecuali sedikit.”
(HR.Bukhari No.4528)
Dalam riwayat lain,Rasulullah­ SAW bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah Qiyamullail”. (HR.Muslim)

2. Membersihkan hati dengan membaca Al Qur’an(Wa rattilil qur’aana tartiila)
Al Qur’an bila dibaca dengan syahdu,teliti baik makhroj hurufnya,tajwid­nya maupun maknanya maka akan menjadi penawar hati untuk membersihkan segala penyakit hati.
Allah Berfirman, “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an(sesuatu)­ sebagai penawar dan rahmat bagi orang yang beriman,sedangk­an bagi orang yang zalim hanya akan menambah kerugian.
”(QS.Al Isra’:82)

3.Membersihkan hati dengan dzikir (Wadzkurisma robbika) Zikir yang berarti mengingat Allah SWT dalam keadaan apapun sebagaimana yang tercantum dalam surah  Ali Imran ayat 191.  Mensucikan hati dengan tabattal (Wa tabattal ilaihi tabtiilaa).
Dalam tafsir Ibnu Katsir,makna tabattal adalah mengkhususkan diri semata untuk beribadah kepada Allah saja dan Al-Qurthubi menambahkan dengan:”… dan jangan engkau menyekutukan dengan selain-Nya.”

4.Mensucikan diri dengan bertawakkal hanya kepada Allah SWT(Fattakhidzu­ wakiilaa).
Tawakal artinya beserah diri kepada Allah.
Allah berfirman, “ Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah,niscaya Allah akan mencukupkan keperluan-Nya. Dan akan memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka­"(At Thalaq:2-3)

5. Mensucikan dengan bersabar terhadap perkataan orang (Washbir‘alaa maa yaquulun).
Kesabaran disini diartikan seperti kesabaran dalam menghadapi fitnah,intimida­si dan terhadap kaum yang tidak menyukai Islam.
Allah SWT berfirman,

“Dan bersabarlah(Muh­ammad)dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap(kekafi­ran)mereka dan jangan(pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan”. (QS.An Nahl:127)

6. Mensucikan diri dengan hijrah secara baik (Wahjurhum hajran jamiilaa). Rasullah SAW bersabda, “Orang yang berhijrah,ialah­ orang yang berhijrah(menin­ggalkan)kejahat­an.Dan orang yang berjihad ialah orang yang berjuang melawan hawa nafsunya”.
(HR.Ibnu Majah dan An-Nasaa’i)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber Hukum yang wajib diketahui

Hukum adalah sesuatu yang abstrak, sebab ada yang mengartikan hukum sebatas nilai, kaidah, norma, aparat penegak hukum, dan lain-lain. Bahk...

Beberapa Asas Hukum