Kamis, 30 Juni 2016

Tingkatan Derajat Shalat

TINGKATAN - DERAJAT SHALAT
TERMASUK MANAKAH SHALAT KITA.?
--------------------------------------
Bismillaah,
Ibnul Qoyyim menyebutkan :
"Bahwa manusia di dalam shalat terbagi menjadi 5 macam", YAITU :

1. Orang Yang Disiksa || Mu'aaqobun

Allah menyiksanya karena shalatnya.
Yaitu orang yang tidak sungguh-sungguh, tidak berwudhu dengan baik, tidak melaksanakan rukun-rukun, kewajiban-kewajiban dan syarat-syarat shalat, bahkan sejak awal dia melakukan shalat hingga selesai shalat, dia tidak tahu apa yang telah dia baca didalam shalatnya.

2. Orang Yang Dihisab || Muhaasabun.

Yaitu orang yang shalat dengan menunaikan rukun-rukun, kewajiban-kewajiban dan syarat-syarat shalat, Akan tetapi sejak awal mulai shalat hingga selesai, dia sama sekali tidak sadar dengan apa yang telah dia ucapkan,
Dia biarkan pikirannya sibuk memikirkan dunia, sampai dia mengucapkan salam, bahkan dia sangat ingin agar shalatnya cepat berakhir, agar dia dapat segera menyelesaikan kebutuhannya.

3. Orang Yang Diampuni || Mukaffarun.

Yaitu orang yang mengerjakan shalat sesuai dengan rukun-rukun, kewajiban-kewajiban serta syarat-syarat shalat.
Namun sejak memulai shalat hingga selesai, terus menerus dia berusaha melawan hawa nafsunya dan syaithannya agar hatinya tidak berpaling, hal inilah yang membuat Allah mengampuni dosa-dosanya.

4. Orang Yang Diberi Pahala || Mutsaabun.

Yaitu orang yang mengerjakan shalat lengkap dengan rukun-rukun, kewajiban-kewajiban dan syarat-syaratnya serta sunnah-sunnahnya disertai dengan khusyu'.
Maka Allah akan memberi pahala untuknya karena shalatnya.

5. Orang yang didekatkan || Muqorrobun.

Allah akan mendekatkannya kepada-Nya karena shalatnya. Adalah tingkatan tertinggi, yaitu orang yang shalat sesuai dengan rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, syarat-syarat serta sunnah-sunnah shalat dan khusyu' ketika melakukannya juga dia merasakan bahwa Allah ada di kiblatnya dan mengawasinya.

[Diringkas Dari Alwabilus Shoyyib, Hal. 40-50].

●○~~~~~~♤♡♤~~~~~~○●

Via : MUTIARA NASEHAT

#LoveIslam

Rabu, 29 Juni 2016

Senantiasa menjaga shalat.

Inilah Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat Tentunya bagi Anda sebagai orang tua ingin memiliki anak-anak yang taat kepada Allah swt. Dan ibadah yang paling utama adalah sholat! Bagaimana membuat anak-anak Anda taat akan ibadah yang agung ini? Bagaimana membuat anak-anak kita Sholat dengan kesadaran mereka sendiri tanpa diperintah, tanpa berdebat dahulu dan disiplin mendirikannya tanpa perlu diingatkan? Apakah anak-anak Anda enggan dan malas untuk sholat? Atau bahkan mereka membuat jengkel saat mengingatkan untuk sholat? Mari kita lihat bagaimana kita bisa mengubahnya. Ini adalah pengalaman seorang wanita yang memiliki anak perempuan yang sudah duduk di bangku kelas 5 SD.

Baiklah inilah cerita darinya dengan bahasa yang telah disesuaikan. Sholat bagi anakku sepertinya hal yg sangat berat, sampai-sampai suatu hari aku berkata kepadanya: "Bangun!! Sholat!!", dan aku mengawasinya dari jauh. Aku melihatnya mengambil sajadah, kemudian melemparkannya ke lantai. Kemudian ia mendatangiku. Aku bertanya kepadanya: "Apakah kamu sudah sholat?" Ia menjawab: " Sudah "? Kemudian aku marah dengan sangat keras, karena ia berbohong tentang itu. Aku tahu aku salah, tetapi kondisinya memang benar-benar membuatku sedih. Air mataku tak terbendung disitu... Aku benar-benar emosi dan marah pada putriku, aku gertak dengan keras dan aku menakutinya dengan siksa neraka. Tapi apa yang terjadi...ternyata semua ocehanku itu seperti tidak didengar dan tidak bermanfaat sekali. Hingga suatu hari, seorang sahabatku bercerita ketika ia berkunjung kerumah seorang kerabat dekatnya (seorang yg biasa2 saja dari segi agama) , tapi ketika datang waktu sholat, semua anak-anaknya langsung bersegera melaksanakan sholat tanpa diperintah dan atas kesadaran sendiri. Aku berkata padanya "Bagaimana anak-anakmu bisa sholat dgn kesadaran mereka tanpa berdebat dan tanpa perlu diingatkan dengan keras tanpa perlu kita marah-marah?" Ia menjawab: "Demi Allah, aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa sejak jauh sebelum aku menikah aku selalu memanjatkan DO'A ini, dan sampai saat ini pun aku selaku berdoa dengan DO'A tersebut. Setelah aku mendengarkan nasehatnya, aku selalu tanpa henti berdoa dengan do'a ini. Dalam sujudku... Saat sebelum salam... Ketika witir... Dan disetiap waktu-waktu yang mustajab... Wahai saudara-saudaraku... Anakku saat ini telah duduk dibangku SMA. Sejak aku memulai berdoa dengan doa itu sampai saat ini, anakkulah yg rajin membangunkan kami dan mengingatkan kami untuk sholat. Dan adik-adiknya,

Alhamdulillah...mereka semua selalu menjaga sholat. Saat ibuku berkunjung dan menginap dirumah kami, ia tercengang melihat anak perempuanku bangun pagi, kemudian membangunkan kami satu persatu untuk sholat. Aku tahu Anda semua penasaran ingin mengetahui doa apakah itu? Doa ini ada di QS.Ibrahim: 40 ( رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء ) (إبراهيم ، 40) "Robbij 'alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyyatii robbanaa wa taqobbal du'aa" Artinya : "Ya Robbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Robb, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)

Doa...Doa...dan Doa... Sebagaimana Anda semua tahu bahwa doa adalah senjata seorang mukmin.

"Semoga Allah merahmati orang yang mengamalkan doa tersebut.

#iheartyou

Selasa, 28 Juni 2016

Mencintai Tahajjud

Empat proses tahapan dalam mencintai Tahajjud

1. DIPAKSA
Paksakan diri untuk Tahajjud,suka atau tidak,ringan ataupun berat..paksakan diri tuk bangun tengah malam menjelang subuh...

2. KEBIASAAN
Beberapa bentuk paksaan akan berubah menjadi 'kebiasaan'.
Kita akan merasaa aneh jika tidak TAHAJUD, kita akan terbiasa bangun saat jam tahajud, walaupun tanpa alarm.
Lanjutkan.

3. KEBUTUHAN
Kebiasaan yg trs di lakukan akan berubah menjadi 'kebutuhan'.
Di tahap ini sudah mulai tumbuh benih-benih cinta TAHAJUD, Akan merasa rugi jika tidak tahajud...

4. KENIKMATAN
Pada tahap ini TAHAJUD sudah menjadi candu. sholat tahajjud berlama lama adalah 'kenikmatan'.
Sedangkan ketika terlewat tidak tahajud akan membuat diri resah.
Yang perlu kita lakukan adalah 'istiqomah' dan mengajak sebanyak banyak nya orang untuk TAHAJJUD agar mereka pun dapat merasakan nikmatnya BERTAHAJUD..

Ada ditahap manakah kita?

Selamat tahajjud

#dakwah islam

Senin, 27 Juni 2016

Orang Kaya.

DAFTAR 10 ORANG TERKAYA DI INDONESIA

Ke-10. Tahir
Pemilik - Mayapada Group, jumlah kekayaan US $ 1.9 M

9. TD Rachmat
Pemilik - Tripura Group, jumlah kekayaan US $ 1.9 M

8. Bachtiar Karim
Pemilik - Musim Mas, jumlah kekayaan US $ 2.0 M

7. Sukanto Tanoto
Pemilik - RGE group , jumlah kekayaan US $ 2.1 M

6. Mochtar Ready & family
Pemilik - Lippo Group , jumlah kekayaan US $ 2.5 M

5. Peter Sondakh
Pemilik - Rajawali Group, jumlah kekayaan US $ 2.8 M

4. Sri Prakash Lohia
Boss - Indorama Ventures , jumlah kekayaan US $ 3.5 M

3. Chairul Tanjung
Pemilik - Trans Corp , jumlah kekayaan US $ 4.0 M

2. Robert Budi Hartono & Michael Hartono
Pemilik - BCA & DJARUM, jumlah kekayaan US $ 14.9 M

10. Orang yang sholat sunnat sebelum shubuh 2 rakaat, JUMLAH KEKAYAANNYA MELEBIHI DUNIA DAN SELURUH ISINYA

Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, “Dua rakaat shalat sunnah fajar, lebih baik dari pada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim, Turmidzi).

#LoveIslam

Minggu, 26 Juni 2016

IMAN.

SESUNGGUHNYA IMAN ITU
BERTAMBAH DAN BERKURANG
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Iman dapat bertambah (dengan ketaatan), maka ia pun dapat berkurang (dengan kemaksiatan)

عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ عَرْضَ الْحَصِيرِ فَأَيُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَتْ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ وَأَيُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَتْ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ حَتَّى يَصِيرَ الْقَلْبُ عَلَى قَلْبَيْنِ أَبْيَضَ مِثْلِ الصَّفَا لَا يَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتْ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ وَالْآخَرِ أَسْوَدَ مُرْبَدٍّ كَالْكُوزِ مُخْجِيًا وَأَمَالَ كَفَّهُ لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ\

Dari Hudzaifah, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

“Fitnah dibentangkan di hati seperti dibentangkannya tikar. Setiap hati yang mengingkarinya maka diberi satu titik putih dan setiap hatinya menyerapnya maka diberi satu titik hitam, hingga hati pun menjadi dua macam :
(1) hati putih seperti benda jernih dimana fitnah tidak akan membahayakannya selama langit dan bumi masih ada, dan yang lainnya
(2) hati hitam berdebu seperti panci kotor - beliau memiringkan telapak tangan - ia tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali sesuatu yang terserap dari hawa nafsunya"

[Diriwayatkan oleh Ahmad 5/386; shahih. Diriwayatkan juga oleh Muslim no. 144].

Hadits di atas menjelaskan tentang naik turunnya iman dalam hati seorang manusia.

* Ketika seseorang mengerjakan amal ketaatan dengan menolak fitnah, maka akan ditambah titik putih dalam hatinya.

* Sebaliknya, jika ia seseorang mengerjakan kemaksiatan dengan menerima dan mengikuti fitnah, maka akan ditambah titik hitam dalam hatinya.

* Banyak sedikitnya amal ketaatan dan kemaksiatan akan mempengaruhi dominasi titik putih dan hitam dalam hatinya.

* Siapa yang Allah ta’ala rahmati untuk dimudahkan mengerjakan amal-amal ketaatan, maka hatinya akan putih bersih karena terkumpulnya cahaya iman.

* Merekalah orang-orang yang beruntung…..!

#LoveIslam

Sabtu, 25 Juni 2016

Waspada!

Mari kita waspada terhadap penyakit yang sering mengganggu amalan kita.

•Riya (selalu ingin dilihat)
•Ujub (kagum diri)
•Sum'ah (beramal untuk populer/di dengar)
•Mann (mengungkit pemberian)

Jangan sampai amal kita menjadi haba-an mantsura (debu yang berterbangan)
Ayo kita babat habis penyakit ini, dan katakan "Lillah.." 💪💪💪

#TeladanRasulullah

Jumat, 24 Juni 2016

Bersyukur.


Allah swt berfirman dalam Al Qur’an surat Ibrahim ayat 7 yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Bukan sekedar bersyukur karena bahagia .. Tapi bahagia karena selalu bisa bersyukur…

Syukur akan mengikat karunia menjadi ternikmati, kufur nikmat membuat karunia hilang nikmatnya…

Syukur akan menarik karunia yang belum ada, kufur nikmat akan melepaskan karunia yang telah ada…

Hidup penuh rasa syukur adalah hidup penuh kebahagiaan,
Kita menderita bukan karena kurang karunia, tapi kurang rasa syukur atas karunia…

Syukur adalah keyakinan di hati bahwa hanya Allah pemilik, pembagi setiap karunia.. Selain-Nya hanya jalan saja
Syukur adalah lisan yang selalu memuji-Nya dalam segala keadaan…

Syukur adalah berterimakasih kepada siapapun yang dipilih menjadi jalan karunia Pemberian-Nya…

Syukur adalah menggunakan nikmat yang ada untuk semakin mendekat dan mengabdi pada-Nya…

Syukur adalah menampakan karunia-Nya agar orang semakin tahu Keluasan karunia dan kemurahan-Nya…

Allohumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatika" Ya Allah bantulah aku untuk bisa berdzikir dan bersyukur serta bisa beribadah dengan baik kepada-Mu"…

Ya Allah…

bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, amal kami dari riya, lisan kami dari dusta, dan bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada .…

Ya Allah ya syakur, semoga kami senantiasa termasuk kedalam golongan orang yang bersyukur atas nikmat dariMu.

Aamiin ya Allah…

#TeladanRasulullah

Kamis, 23 Juni 2016

Nuzul Qur'an

NUZUL QUR'AN
.
Kapan Al Qur’an itu diturunkan? Sebagian mengatakan bahwa turunnya adalah 17 Ramadhan sehingga dijadikan peringatan Nuzulul Qur’an. Padahal tujuan Al Qur’an diturunkan bukanlah diperingati, yg terpenting adalah ditadabburi/direnungkan sehingga bisa memahami, mengambil ibrah, mengamalkan dan kemudian menerapkan hukum-hukum/aturan Allah di dalamnya secara kaffah (menyeluruh). Tidak mengambil sebahagian dan menolak sebahagian.

Allah Ta’ala berfirman,
.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5) .
.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).
.
Dalam surat Al Qadar di atas disebutkan bahwa Allah menurunkan Al Qur’an pada Lailatul Qadar. Malam ini adalah malam yg diberkahi sebagaimana disebutkan dalam ayat yg lain,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ .
.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yg diberkahi.” (QS. Ad Dukhan: 3).
.
.
Maka dengan Refleksi Nuzul Quran ini, coba kita lihat pada diri, serta yg dialami bangsa dan negara ini, Adakah keberkahan Quran mempengaruhi dalam kehidupan kita??
Kita mengeluh kesulitan, banyak masalah, depresi, sementara kita tak pernah mengikuti Quran

Dan kita mengimpikan bahagia sementara semua amal kita berseberangan dengan Quran?

Padahal siapa yg memberi kebahagiaan kecuali Allah? Maka kembalilah pada Quran, Insya Allah bahagia dan berlimpah kebaikan. Benarlah firman Allah, "Kitab ini tidak ada keraguan (kesalahan) didalamnya, petunjuk bagi kaum yg bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2)

#LoveIslam

Rabu, 22 Juni 2016

Ali Bin Abi Thalib

Imam Ali bin Abi Thalib adalah khalifah rasyid yang keempat. Keutamaan dan keistimewaannya adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi kecuali oleh orang-orang Khawarij (Ibnu Muljam dan komplotannya) yang lancang memerangi bahkan menumpahkan darahnya.

Berbeda dengan tiga khalifah sebelumnya, dimana sebagian orang terjebak dalam kesalahan dengan merendahkan kedudukan mereka, Ali bin Abi Thalib sebaliknya, orang-orang terjebak dalam kekeliruan, penyimpangan dan kesesatan bahkan kekufuran karena berlebih-lebihan dalam mengagungkannya. Sebagaimana Abdullah bin Saba dan orang-orang yang mengikutinya.

Suwaid bin Ghafalah datang menemui Ali radlhiallaahu ’anhu di masa kepemimpinannya. Lalu Suwaid berkata, “Aku melewati sekelompok orang menyebut-nyebut Abu Bakr dan Umar (dengan kejelekan). Mereka berpandangan bahwa engkau juga menyembunyikan perasaan seperti itu kepada mereka berdua. Di antara mereka adalah Abdullah bin Saba dan dialah orang pertama yang mengampanyekan hal tersebut’. Ali menjawab, “Aku berlindung kepada Allah menyembunyikan sesuatu terhadap mereka berdua kecuali kebaikan”. Kemudian beliau mengirim utusan kepada Abdullah bin Saba dan mengusirnya ke al-Madain. Ia juga berkata, “Jangan sampai engkau tinggal satu negeri bersamaku selamanya”. Kemudian ia berdiri menuju mimbar dan orang-orang pun berkumpul… …Ali berkata, “Ketahuilah, jangan pernah sampai kepadaku dari seorang pun yang mengutamakan aku dari mereka berdua melainkan aku akan mencambuknya sebagai hukuman untuk orang yang berbuat dusta.”

Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu menghalangi dapat seseorang dari kebenaran dan panjangan angan-angan dapat membuatnya lupa akhirat.”

Nasabnya

Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah. Rasulullah memberinya kun-yah Abu Turab. Ia adalah sepupu sekaligus menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Qushay bin Kilab. Ali memiliki beberapa orang saudara laki-laki yang lebih tua darinya, mereka adalah: Thalib, Aqil, dan Ja’far. Dan dua orang saudara perempuan; Ummu Hani’ dan Jumanah.

Ayahnya, Abu Thalib yang nama aslinya adalah Abdu Manaf. Abu Thalib adalah paman kandung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat menyayangi Nabi, namun ia wafat dalam agama jahiliyah.

Keutamaan Ali bin Abi Thalib

– Termasuk Seseorang Yang Dijamin Surga

Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, az-Zubair di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga, Sa’id (bin Zaid) di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga.” (HR. at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Albani).

– Kedudukan Ali di Sisi Rasulullah

Ibrahim bin Saad bin Abi Waqqash meriwayatkan dari ayahnya, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda kepada Ali, “Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa.” (Muttafaq ‘alaihi).

Hadis ini Rasulullah sampaikan kepada Ali saat beliau tidak menyertakan Ali bin Abi Thalib dalam pasukan Perang Tabuk. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya agar menjadi wakil beliau di kota Madinah. Ali yang merasa tidak nyaman hanya tinggal bersama wanita, anak-anak, dan orang tua yang udzur tidak ikut perang dihibur Rasulullah dengan sabda beliau di atas.

Sa’d bin Abi Waqqash radlhiallahu ‘anhu membawakan hadits semisal dalam ash-Shahihain:

عن سعد بن أبي وقاص قال خلف رسول الله صلى الله عليه وسلم علي بن أبي طالب في غزوة تبوك فقال يا رسول الله تخلفني في النساء والصبيان فقال أما ترضى ان تكون مني بمنزلة هارون من موسى غير انه لا نبي بعدي

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi tugas Ali bin Abi Thalib saat perang Tabuk (untuk menjaga para wanita dan anak-anak di rumah). Ali pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau hanya menugasiku untuk menjaga anak-anak dan wanita di rumah ?’ Maka beliau menjawab, ‘Tidakkah engkau rela mendapatkan kedudukan di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku ?” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari no. 4416 dan Muslim no. 2404).

Hadis ini dipakai oleh orang-orang yang berlebihan dalam mengagungkan Ali bin Abi Thalib sebagai legitimasi bahwa Ali lebih mulia dari Abu Bakar dan Umar. Padahal hadis ini adalah pembelaan Rasulullah terhadap Ali yang dituduh oleh orang-orang munafik bahwa dia merasa berat untuk berangkat perang.

Ali berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang munafik mengatakan bahwa engkau menugaskan aku karena engkau memandang aku berat untuk berangkat jihad dan kemudian memberikan keringanan”. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mereka telah berdusta! Kembalilah, aku menugaskanmu untuk mengurus keluargaku dan keluargamu. ‘Tidakkah engkau rela mendapatkan kedudukan di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku?”. Maka Ali pun akhirnya kembali ke Madinah (Taariikhul-Islaam, 1: 232).

Ayah Dari Pemimpin Pemuda Surga

Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu adalah ayah dari dua orang cucu kesayangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni Hasan dan Husein. Kedua cucu beliau ini adalah pemimpin para pemuda di surga.

Rasulullah bersabda,

الحَسَنُ وَالحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الجَنَّةِ

“al-Hasan dan al-Husain adalah pemimpin pemuda ahli Surga.” (HR. at-Tirmidzi, no. 3781)

Penutup

Ali bin Abi Thalib mengatakan,

وَالَّذِى فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ إِنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِىِّ الأُمِّىِّ -صلى الله عليه وسلم- إِلَىَّ أَنْ لاَ يُحِبَّنِى إِلاَّ مُؤْمِنٌ وَلاَ يُبْغِضَنِى إِلاَّ مُنَافِقٌ

“Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan melepaskan angin. Sesungguhnya Nabi telah berjanji kepadaku bahwa tidak ada yang mencintaiku kecuali ia seorang mukmin, dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik.” (HR. Muslim, no. 249)

Tentu saja, mencintai Ali bukan hanya klaim semata. Mencintainya adalah dengan mengikuti perintahnya, tidak melebih-lebihkannya dari yang semestinya, dan mencintai orang-orang yang ia cintai. Ali mengutamakan Abu Bakar dan Umar atas dirinya, demikian juga semestinya orang-orang yang mengaku mencintainya, mengikuti keyakinannya.

#KisahMuslim

Selasa, 21 Juni 2016

Ya Rabbi

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada - Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai - Mu .
.

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izikanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu
.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling hati ini dari-Mu. .
.

Ya Rabbatul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta pada hamba-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat disepertiga malam terakhir-Mu. .
.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada hamba-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh hingga melupakan hakikat Dzat keabadian-Mu.. .
Aamiin… ya Rabbal Alamin.

#Love Islam

Senin, 20 Juni 2016

Pria berlinang air mata.

Banyak Pria Menangis Setelah Membaca Ini, Kisah Mengharukan Perjuangan Seorang Istri

Ia mulai dari tidak ada apa-apanya bekerja sebagai kuli bangunan hingga akhirnya berhasil menjadi kepala bagian. Kemudian ia membentuk tim pekerja tersendiri yang akhirnya berkembang menjadi sebuah perusahaan konstruksi.

Sang istri yang mendampingi pria ini sejak kuli bangunan, semakin hari tampak semakin tua. Tubuh yang dulunya langsing, sekarang tampak kasar berotot, kulit pun tidak sehalus dulu. Dibandingkan dengan beribu wanita cantik di luar sana, ia tampak terlalu sederhana dan pendiam. Kehadirannya senantiasa mengingatkannya akan masa lalu yang sukar.

Sang suami berpikir, inilah saatnya pernikahan ini berakhir. Ia menabungkan uang sebesar 1 miliar ke dalam bank istrinya, membeli juga baginya sebuah rumah di daerah kota. Ia merasa, ia bukanlah suami yang tak berperasaan. Sekiranya ia tidak mempersiapkan bekal bagi hari tua istrinya, hatinya pun tidak tenang.

Akhirnya, ia pun mengajukan gugatan cerai kepada istrinya. Sang istri duduk berhadapan dengannya. Tanpa berbicara sepatah katapun ia mendengarkan alasan sang suami mengajukan perceraian. Tatapannya terlihat tetap teduh dan tenang.

Ketika hari sang istri pergi dari rumah pun tiba, sang suami membantunya memindahkan barang- barang menuju rumah baru yang dibelikan oleh suaminya. Demikian pernikahan yang telah dibangun selama hampir 20 tahun lebih itu pun berakhir begitu saja.

Sepanjang pagi itu, hati sang suami sungguh tidak tenang. Menjelang siang, ia pun terburu-buru kembali ke rumah tersebut. Namun ia mendapati rumah tersebut kosong, sang istri telah pergi. Di atas meja tergeletak kunci rumah, buku tabungan berisi 1 miliar rupiah dan sepucuk surat yang ditulis oleh istrinya.

Saya pamit, pulang ke rumah orang tua saya. Semua selimut telah dicuci bersih, dijemur di bawah matahari, kusimpan di dalam kamar belakang, lemari sebelah kiri. Jangan lupa memakainya ketika cuaca mulai dingin.
Sepatu kulitmu telah kurawat semua, nanti bila akhirnya mulai ada yang rusak, bawa ke toko sepatu di sudut jalan untuk diperbaiki. Kemejamu kugantung pada lemari baju sebelah atas, kaos kaki, ikat pinggang kutaruh di dalam laci kecil di sebelah bawah.

Setelah aku pergi, jangan lupa meminum obat dengan teratur. Lambungmu sering bermasalah. Aku telah menitip teman membelikan obat cukup banyak untuk persediaanmu selama setengah tahun.

Oh ya, kamu sering sekali keluar rumah tanpa membawa kunci, jadi aku mencetak 1 set kunci serta kutitipkan pada security di lantai bawah. Semisalnya kamu lupa lagi membawa kunci, ambil saja padanya.
Ingat tutup pintu dan jendela sebelum pagi-pagi berangkat kerja, kalau tidak, air hujan dapat masuk merusak lantai rumah. Aku juga membuatkan pangsit. Kutaruh di dapur. Sepulang dari kantor, kamu dapat memasaknya sendiri.

Tulisannya jelek, sukar dibaca. Namun setiap huruf bagaikan selongsong peluru berisikan cinta tulus, yang ditembakkan menghujam jauh ke dalaman ulu hatinya.

Ia memandang setiap pangsit yang terbungkus rapi. Ia teringat 20 tahun yang lalu ketika ia masih menjadi seorang kuli bangunan, teringat suara istrinya memotong sayur, mempersiapkan pangsit di dapur, teringat betapa suara itu bagikan melodi yang indah dan betapa bahagianya ia pada saat itu.

Ia pun tiba-tiba teringat janji yang diucapkannya saat itu: "Saya harus memberi kebahagiaan bagi istri saya..." Detik itu juga ia berlari secepat kilat segera menyalakan mobilnya.

Setengah jam kemudian, dengan bersimbah keringat, akhirnya ia menemukan istrinya di dalam kereta. Dengan nada marah ia berkata, "Kamu mau ke mana? Sepagian aku letih di kantor, pulang ke rumah sesuap nasi pun tak dapat kutelan. Begitu caranya kamu jadi istri? Keterlaluan! Cepat ikut aku pulang!"

Mata sang istri berkaca-kaca, dengan taat ia pun berdiri mengikuti sang suami dari belakang. Mereka pun pulang. Perlahan, air mata sang istri berubah menjadi senyum bahagia.

Ia tidak mengetahui bahwa sang suami yang berjalan di depannya telah menangis sedemikian rupa. Dalam perjalanan sang suami berlari dari rumah ke stasiun kereta, ia begitu takut. Ia takut tidak berhasil menemukan istrinya, ia sangat takut kehilangan dia.

Ia menyesali dirinya mengapa dirinya begitu bodoh hingga hendak mengusir wanita yang begitu ia cintai. Kehidupan pernikahan selama 20 tahun ini ternyata telah mengikat erat-erat mereka berdua menjadi satu.

Kekayaan yang sebenarnya bukanlah terletak pada angka di dalam buku tabungan, melainkan terletak pada senyuman bahagia pada wajah anda.

#TeladanRasulullah

Minggu, 19 Juni 2016

Utsman Bin Affan

Utsman bin Affan adalah seorang sahabat yang sangat menyayangi Allah SWT dan Rasulullah. Hal ini terlihat dari ketaatannya menjalankan perintah Allah SWT. Ia menggunakan malam hari untuk membaca Al-Quran, berdzikir, dan shalat malam. Tidak hanya dalam beribadah, Ustman juga banyak melakukan amal saleh untuk kemaslahatan umat. Utsman berasal dari keluarga yang kaya raya silsilah Bani Umayyah.

Utsman dikenal sebagai orang yang berakhlak mulia dan berpendidikan tinggi. Kelebihan-kelebihan pada diri Utsman tidak membuatnya sombong dan bersikap merendahkan orang lain. Setelah menginjak dewasa, Utsman menjadi saudagar yang sukses. Dengan usahanya tersebut, Utsman memiliki harta yang banyak. Sekalipun demikian, Utsman bukan seorang saudagar yang menumpuk harta tanpa memberikan sedekah. Ia banyak menyedekahkan harta untuk fakir miskin. Ia juga hidup sederhana. Utsman pernah menjamu banyak orang dengan hidangan yang lezat dan terlihat mewah, padahal dirumahnya ia hanya makan roti dengan minyak.

Pada masa Rasulullah masih hidup, pernah terjadi kekeringan yang menyebabkan sumur kaum muslim menjadi kering. Umat islam pun menjadi kekurangan air. Ketika itu, sebuah sumur milik orang Yahudi masih terdapat air. Kemudian, Rasulullah berkata, “Siapakah yang mau membeli sumur milik orang Yahudi itu ? Allah menyediakan surga bagi orang yang melakukannya”. Saat itu pula, Ustman berseru, “Ya Rasulullah, aku bersedia membeli sumur itu”. Dengan demikian, kaum muslim dapat memanfaatkan air yang ada di telaga itu. Kisah kedermawanan Ustman juga terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakar ra. Ketika itu, penduduk Madinah pernah mengalami kelaparan karena terjadinya kekeringan yang panjang. Mereka mengadu kepada Khalifah mengenai nasib mereka. Khalifah Abu Bakar meminta mereka bersabar dan berharap Allah segera memberikan kemudahan.

Pada pagi hari, kafilah niaga Utsman bin Affan datang ke Madinah dengan membawa seribu unta. Unta-unta itu memuat bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh penduduk Madinah. Para pedagang pun menemui Utsman bin Affan. Utsman menanyakan keuntungan yang akan diberikan oleh para pedagang kepadanya. Salah seorang pedagang menjawab bahwa harga barang satu dirham dibeli dengan harga dua dirham. Namun, Ustman menolaknya. Pedagang yang lain menawarkan harga yang lebih tinggi. Utsman tetap menolaknya. Para pedagang terus memberikan tawaran yang tinggi hingga harga menjadi berlipat-lipat. Para pedagang berkata, “Tidak ada pedagang yang memiliki kemampuan membeli seperti kami. Siapakah pedagang yang member keuntungan lebih besar dari pada kami ? Ustman berkata, “Allah mampu mmeberikan keuntungan berpuluh kali lipat”. Ternyata, Ustman bermaksud mmeberikan barang daganganya bagi penduduk miskin di Madinah sebagai sedekah. Pada hari itu, kebutuhan seluruh fakir miskin di Madinah tercukupi.
Utsman Bin Affan Atau Dzun Nurain

Utsman bin Affan mendapat julukan Dzun Nurain yang artinya memiliki dua cahaya. Hal itu dikarenakan Ustman menikah dengan dua putrid Rasulullah. Keduanya adalah Ruqayah dan Ummu Kultsum. Pada awalnya, Utsman bin Affan menikah dengan Ruqayah. Ketika itu, Ruqayah telah bercerai dengan Utbah yang merupakan anak Abu Lahab. Perceraian antara Ruqayah dan Utbah merupakan desakan dari Abu Lahab dan isterinya.

Hal ini mereka lakukan untuk menghina atau merendahkan keluarga Rasulullah SAW. Setelah perceraian itu, Rasulullah menikahkan Ruqayah dengan Ustman yang berakhlak mulia. Saat di Madinah, Ruqayah sakit parah dan akhirnya meninggal. Utsman pun sangat sedih ditinggalkan oleh isteri yang sangat dicintainya. Selama Ruqayah sakit, Utsman merawat Ruqayah dengan sabar dan penuh kasih sayang. Kebetulan saat itu, Rasulullah menyeru umat Islam untuk berjihad memerangi musuh Allah. Ustman dihadapkan oleh dua pilihan yang sulit. Ia berkeinginan untuk ikut serta berjihad. Namun, ia tidak tega meninggalkan isterinya yang sedang sakit parah. Akhirnya, Rasulullah mengizinkan Ustamn tidak ikut berperang. Ia tetap mengurus Ruqayah dan menemaninya hingga ia wafat. Setelah itu, Rasulullah menikahkan Ustamn dengan adik Ruqayah, Ummu Kultsum. Pernikahan Utsman dan Ummu Kultsum tidak berlangsung lama karena Ummu Kultsum juga meninggal.
Masa Kekhalifahan Utsman Bin Affan

Pada suatu masa, ketika Utsman bin Affan telah diangkat menjadi Khalifah ketiga menggantikan Umar bin Khattab yang terbunuh. Sebelum wafat, Umar telah menunjuk enam orang sahabat. Hasil musyawarah itu menunjuk Utsman bin Affan sebagai Khalifah. Pada masa kekhalifahannya, ajaran Islam telah tersebar luas. Ketika itu, ajaran Nabi Muhammad telah menyebar ke wilayah Kaukasus, Afrika, Sind (di Asia Selatan dan Pulau-pulau di sekitar Laut Mediterania). Pada saat menjabat sebagai Khalifah, Utsman juga melakukan perluasan Masjid Nabawi. Perluasan itu adalah yang pertama kali dilakukan. Ustman sendiri mengeluarkan dana sebesar 20.000 dirham untuk memperluas Masjid tersebut. Perluasan masjid itu dilakukan karena masjid sudah tidak dapat menampung jamaah yang melaksanakan shalat. Inilah beberapa keutamaan pada masa pemerintahan Khalifah Ustman Bin Affan.

Pengumpulan Al-Quran Pada Masa Utsman Bin Affan

Pada suatu ketika, Hudzaifah bin Al-Yaman pulang dari perang di Armenia. Saat itu, ia merasa harus secepatnya menemui Utsman. Saat berhadapan dengan Utsman, Hudzaifah menyatakan kekhawatirannya tentang perbedaan cara membaca Al-Quran di kalangan umat di beberapa wilayah. Hudzaifah pernah mendapati umat muslim membaca Al-Quran disesuaikan dengan logat masing-masing wilayahnya. Hal itu menyebabkan perselisihan di antara mereka. Setelah mendapat laporan demikian, Utsman memutuskan untuk melakukan pengumpulan Al-Quran. Kebijakan Ustman itu didukung para sahabat. Ustman memerintahkan untuk menyalin lembaran-lembaran Al-Quran dalam satu mushaf. Selain mengumpulkan dan menyalinnya, susunan surat-surat juga ditertibkan. Bahasa dalam Al-Quran juga diturunkan dengan bahasa Quraisy. Dengan demikian, Al-Quran hanya dibaca dengan satu logat saja. Setelah itu, salinan Al-Quran yang telah diperbanyak disebarkan ke wilayah-wilayah kekuasaan Islam.
Fitnah Terhadap Utsman Bin Affan

Tokoh utama yang mengakibatkan timbulnya fitnah terhadap Utsman bin Affan adalah Abdullah bin Saba. Abdullah bin Saba adalah orang Yahudi yang berpura-berpura memeluk agama Islam. Abdullah bin Saba dan pengikutnya bermaksud untuk menghancurkan Islam. Oleh karena itu, mereka menyebarkan fitnah keji terhadap Ustman. Ketika itu, penganut agama Islam berkembang pesat. Namun, di antara pemeluk agama Islam itu masih banyak yang belum memahami ajaran Islam dengan baik. Mereka tidak memiliki ilmu yang cukup, fanatic terhadap suatu pendapat, dan berlebih-lebihan dalam menjalankan ajaran islam. Orang-orang seperti ini termakan oleh hasutan Abdullah bin Saba dan pengikutnya. Abdullah bin Saba menyebarkan beberapa fitnah keji terhadap Utsman bin Affan. Melalui fitnah-fitnah itu, Abdullah berhasil mengajak orang-orang muslim untuk melakukan tindakan makar terhadap pemerintahan Ustman bin Affan.

Fitnah itu adalah berupa tuduhan-tuduhan yang tidak benar. Ustman dituduh lebih mengutamakan keluarganya karena ia mengganti sahabat-sahabat dengan saudara-saudaranya yang jelas-jelas kualitasnya lebih rendah. Sebenarnya, pengangkatan saudara-saudaranya itu dilakukan karena pertimbangan keahlian dan pengabdian mereka, bukan karena hubungan saudara. Selain itu, terdapat fakta-fakta yang dapat digunakan sebagai bantahan. Misalnya, Rasulullah SAW pernah mengangkat Usamah bin Zaid, padahal ketika itu ada Abu Bakar dan Umar bin Khattab yang lebih senior. Bahkan sejak dahulu, Rasulullah mengangkat Bani Umayyah sebagai pejabat-pejabat penting dalam pemerintahan. Ali bin Abu Thalib juga mengangkat Abbas dan anaknya sendiri sebagai Gubernur di suatu wilayah. Ustman berkata, “Aku tidak mengangkat seorang pun, kecuali Rasulullah pernah mengangkatnya”.

Ustman juga difitnah telah banyak member harta kepada kerabatnya. Sebenarnya, Utsman sedang melaksanakan perintah Allah dalam Surat Al-Isra ayat 26, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. Terhadap fitnah tersebut, Utsman berkata, “Sesungguhnya kedua pendahuluku (Abu Bakar dan Umar bin Khattab) telah bersikap keras kepada dirinya dan keluarganya, padahal Rasulullah SAW selalu memberikan sedekah yang banyak terhadap keluarga dekatnya. Aku berada di tengah-tengah keluarga yang serba kekurangan. Oleh karena itu, mereka adalah tanggung jawabku”. Akibat fitnah-fitnah itu, orang-orang mengepung rumah Ustman. Mereka menuntut agar gubernur-gubernur diganti. Ustman hanya mengganti gubernur Mesir. Sesuai dengan permintaan mereka, gubernur Mesir, Abdullah bin Saad diganti oleh Muhammad bin Abu Bakar.

Setelah itu, mereka kembali ke wilayah tempat tinggal masing-masing. Namun, orang-orang munafik itu tidak tinggal diam. Di tengah perjalanan pulang, mereka bertemu dengan seseorang yang membawa surat dari Utsman bin Affan. Isi surat itu adalah perintah Ustman bin Affan kepada Abdullah bin Saad untuk membunuh Muhammad bin Abu Bakar. Orang-orang itu menjadi murka dan kembali ke rumah Utsman di Madinah. Beberapa di antara mereka menghadap Ustman bin Affan. Ketika diperlihatkan surat itu, Ustman bersumpah demi Allah bahwa dirinya tidak menulis surat itu. Setelah diperiksa, penulis surat itu adalah Marwan bin Hakam. Kali ini, mereka menuntut dua hal. Pertama, Ustman harus menghukum Marwan bin Hakam dengan hukuman qishas, yaitu hukuman mati bagi orang yang telah membunuh orang lain. Kedua, Ustman harus meletakkan jabatannya sebagai Khalifah. Tuntutan pertama ditolaj oleh Ustman dengan alasan Marwan baru merencanakan membunuh dan belum melaksanakan rencana itu. Tuntutan kedua juga ditolak oleh Ustman. Ia menolaknya sesuai dengan pesan Rasulullah, “Bahsawanya engkau Utsman akan mengenakan baju kebesaran (kekuasaan). Apabila engkau telah mengenakan baju itu, janganlah engkau lepaskan”. Penolakan tuntutan itu membuat orang-orang melanjutkan pengepungan terhadap Utsman bin Affan hingga empat puluh hari. Ketika itu, Utsman dijaga oleh sahabat-sahabatnya, seperti Ali bin Abu Thalib, Zubair bin Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husein. Dalam keadaan terkepung, Ustman yang lembut tetap bersabar. Suatu ketika, beberapa pengepungan berhasil masuk ke rumah Ustman. Mereka membunuh Ustman yang sedang membaca Al-Quran. Akhirnya, Utsman yang lemah lembut, dermawan, calon penghuni surga dan pemilik dua cahaya itu mati syahid.

#DuniaNabi

Sabtu, 18 Juni 2016

Berkhusnudzon

Isilah *titik-titik di bawah ini* dan mohon dijawab dengan jujur dan cepat.

1. Allah *menciptakan tertawa* dan
(..........??)

2. Allah itu *mematikan* dan
(............??)

3. Allah itu *menciptakan laki-laki* dan
(............??)

4. Allah itu memberikan *kekayaan* dan
(...........??)

*_Bagaimana jawabanya ?_*

Gampang kan ?

Sebagian besar jawaban ternyata memang benar, tapi hanya untuk point 1-3 saja.
Sedang untuk jawaban No.4
Ternyata mayoritas salah.

*KENAPA ???*
Sekarang mari kita bahas.

Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Tertawa dan (Menangis)
2. Mematikan dan (Menghidupkan)
3. Laki laki dan (Perempuan)

Tapi bagaimana dengan no.4 ?

Apakah benar jawabannya adalah Kemiskinan..?

Nah untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb:

*Jawaban no 1*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ
"dan Dia-lah yang menjadikan orang *tertawa dan menangis.*"
(QS. An-Najm:43)
👍👍👍

*Jawaban no 2*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ
"dan Dia-lah yang *mematikan dan menghidupkan.*"
(QS. An-Najm:44)
👍👍👍

*Jawaban no 3*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ
"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan *laki-laki dan perempuan*. "
(QS. An-Najm:45)
👍👍👍

*Jawaban no 4*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ
"dan Dia-lah yang memberikan *kekayaan dan kecukupan.*"
(QS. An-Najm:48)
✋✋✋

Ternyata jawaban yang no 4 kita sdh berburuk sangka kpd Allah

Sesungguhnya Allah hanya memberikan _*kekayaan dan kecukupan*_ kepada hamba-hamba Nya bukan kemiskinan seperti yang telah kita sangkakan.

استغفرالله العظيم

Ternyata yang *menciptakan kemiskinan* adalah diri kita sendiri. *Kemiskinan itu selalu kita bentuk dalam pola pikir kita*.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang pandai bersyukur walaupun hidup cuma pas-pasan tapi ia tetap bisa tersenyum😊?
Karena ia merasa cukup, bukan merasa miskin seperti kebanyakan orang lainnya.

*Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang selalu merasa cukup dan selalu bersyukur dalam segala hal*.

Aamiin aamiin Ya Robbal Aalamiin

Berkhusnudzon

Isilah *titik-titik di bawah ini* dan mohon dijawab dengan jujur dan cepat.

1. Allah *menciptakan tertawa* dan
(..........??)

2. Allah itu *mematikan* dan
(............??)

3. Allah itu *menciptakan laki-laki* dan
(............??)

4. Allah itu memberikan *kekayaan* dan
(...........??)

*_Bagaimana jawabanya ?_*

Gampang kan ?

Sebagian besar jawaban ternyata memang benar, tapi hanya untuk point 1-3 saja.
Sedang untuk jawaban No.4
Ternyata mayoritas salah.

*KENAPA ???*
Sekarang mari kita bahas.

Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Tertawa dan (Menangis)
2. Mematikan dan (Menghidupkan)
3. Laki laki dan (Perempuan)

Tapi bagaimana dengan no.4 ?

Apakah benar jawabannya adalah Kemiskinan..?

Nah untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb:

*Jawaban no 1*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ
"dan Dia-lah yang menjadikan orang *tertawa dan menangis.*"
(QS. An-Najm:43)
👍👍👍

*Jawaban no 2*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ
"dan Dia-lah yang *mematikan dan menghidupkan.*"
(QS. An-Najm:44)
👍👍👍

*Jawaban no 3*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ
"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan *laki-laki dan perempuan*. "
(QS. An-Najm:45)
👍👍👍

*Jawaban no 4*
:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ
"dan Dia-lah yang memberikan *kekayaan dan kecukupan.*"
(QS. An-Najm:48)
✋✋✋

Ternyata jawaban yang no 4 kita sdh berburuk sangka kpd Allah

Sesungguhnya Allah hanya memberikan _*kekayaan dan kecukupan*_ kepada hamba-hamba Nya bukan kemiskinan seperti yang telah kita sangkakan.

استغفرالله العظيم

Ternyata yang *menciptakan kemiskinan* adalah diri kita sendiri. *Kemiskinan itu selalu kita bentuk dalam pola pikir kita*.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang pandai bersyukur walaupun hidup cuma pas-pasan tapi ia tetap bisa tersenyum😊?
Karena ia merasa cukup, bukan merasa miskin seperti kebanyakan orang lainnya.

*Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang selalu merasa cukup dan selalu bersyukur dalam segala hal*.

Aamiin aamiin Ya Robbal Aalamiin

Jumat, 17 Juni 2016

Berbicara yang baikpun adalah sedekah.

Diriwayatkan dari Adi bin Hatim RA., “Ketika aku sedang duduk bersama Rasulullah SAW, dua orang laki-laki menemui Rasulullah SAW. Salah seorang dari mereka mengeluhkan kemiskinan dan yang lainnya mengeluhkan mewabahnya perampokan.

Rasulullah Saw bersabda, “Mengenai pencurian dan perampokan, dalam waktu dekat akan ada sebuah kafilah yang menuju Makkah (dari Madinah) tanpa pengawal. Dan mengenai kemiskinan, hari kiamat tidak akan datang hingga salah seorang dari kalian berkeliling untuk menyedekahkan kekayaannya dan tidak akan menemukan seorangpun yang menerimanya.

Dan salah seorang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah tanpa penghalang atau pun penterjemah, dan Allah akan bertanya kepadanya, ‘Bukankah telah Kuberikan kekayaan kepadamu?’

Ia akan menjawab membenarkan. Lebih jauh Allah akan bertanya kepadanya, ‘Bukankah telah Kukirimkan seorang Rasul kepadamu?’. Ia akan menjawab dengan membenarkan.

Kemudian ia akan melihat ke sebelah kanannya dan yang ia lihat api neraka, dan ketika ia melihat ke arah kirinya yang ia lihat api neraka. Maka selamatkanlah diri kalian dari api neraka, meskipun dengan memberikan separuh kurma (sebagai sedekah). Dan seandainya kalian tidak memilki separuh kurma pun (sebagai sedekah) maka bicaralah dengan kata-kata yang menyenangkan.

#Love_Islam

Kamis, 16 Juni 2016

Umar Bin Khatab

Kebijakan Amirul Mukminin Umar bin Khattab dalam menghadapi musim paceklik panjang terbukti teruji.

Ia mengelola bantuan telah terorganisir dengan baik. Sesampainya bantuan di Madinah, Umar menunjuk beberapa orang tepercaya untuk melakukan distribusi. Ia sendiri ikut turun membagikan makanan bagi penduduk Madinah.

Setiap berapa hari sekali, mereka menyembelih hewan untuk dimakan bersama dengan orang banyak. Umar pun turut mengotori tangan untuk mengolah adonan roti bercampur zaitun. Setiap malam, para pejabat Umar berkumpul dan melaporkan segala sesuatu yang mereka alami siang harinya.

“Andaikata untuk meringankan beban rakyat saya harus membawakan perlengkapan kepada masing-masing keluarga di setiap rumah, lalu mereka saling membagi makanan sampai Allah memberi kelapangan, akan saya lakukan,” tegas Umar.

Kelaparan berkepanjangan menimbulkan bencana susulan berupa penyakit dan kematian. Kendati Umar telah berupaya maksimal, banyak penduduk Arab sakit dan mati. Selama sembilan bulan itu, kaum Muslim merasakan ujian berat.

Tak hanya mengharap bantuan dari kaum Muslim, Amirul Mukminin mengajak rakyat melakukan shalat istisqa untuk meminta hujan. Sekian waktu, Allah mengabulkan doa mereka. Gerimis pertama menghampiri Semenanjung Arab. Tanah basah, pohon bersemi, dan dedaunan menghijau. Kaum Muslim terlepas dari bencana.

Umar telah menetapkan disiplin diri yang sangat keras pada diri sendiri sepanjang musim paceklik. Ia menurunkan taraf hidupnya ke tingkat hidup orang-orang fakir miskin yang hanya makan seadanya.

Umar duduk bersama ribuan orang yang kelaparan dan makan bersama mereka. Ia tidak mau mengistimewakan diri.

Lewat tindakan itu, Umar bin Khattab membuktikan dua hal. Pertama, ia turut merasakan penderitaan rakyatnya sehingga terdorong untuk memperjuangkan nasib mereka.

“Bagaimana saya akan dapat memerhatikan keadaan rakyat jika saya tidak ikut merasakan apa yang mereka rasakan.” Jawaban itu terucap dari seorang penguasa besar.

Kedua, tindakan Umar menentramkan hati rakyat bahwa Amirul Mukminin ada bersama mereka di tengah suka-duka.

Sebagaimana sabda Nabi, “Tidaklah seorang pemimpin mengurusi rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu (mengkhianati) rakyat, kecuali Allah mengharamkan baginya surga” (HR. Bukhari). Karena itu, sepayah apapun penderitaan rakyat, tidak ada tanda-tanda pemberontakan menggeliat di wilayah kekuasaannya.

Setelah masa paceklik panjang terlewati, Umar berpikir, orang-orang Arab pedalaman yang datang ke Madinah sudah tidak perlu lagi berada di sana.

Kepada mereka, Umar pun memerintahkan, “Kembalilah kalian ke daerah asal masing-masing!” Terselip kekhawatiran di benak Umar, jika para pengungsi itu menetap di Madinah lantaran sudah merasa nyaman. Hal itu akan merusak tatanan demografi masyarakat.

#Republika

Rabu, 15 Juni 2016

Yuk, Tilawah.

Salah satu OBAT HATI yang sedang gundah gulana (galau) adalah dengan membiasakan diri membaca ayat suci Al- Qur'an dan merenungkan nya.
Menurut sejarah malaikat Jibril selalu datang kepada baginda Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan dan didalam Al-Qur'an surat 17 ayat 82 dengan jelas menyebut bahwa Al-Qur'an sebagai SYIFA (penyembuh)dari segala penyakit didunia ini.
Maka dari itu siapa bersama Al-Qur'an bisa dipastikan akan terbebas dari penyakit hati.

Kita biasakan untuk menghidupkan tradisi membaca,mengkaji dan menghatamkan Al-Qur'an pada bulan Ramadhan ini.
Karena Allah akan senantiasa menyertakan Rahmat dan HidayahNya pada mereka yang membaca,mendengarkan serta mengkaji Al-Qur'an.

Bersegerah mengambil Al-Qur'an dan membacanya. Bila tidak bisa membaca 1 juz sehari, maka cobalah untuk 1 halaman. Bila tidak bisa membaca 1 halaman, maka cobalah untuk membaca 1 ayat. Bila tidak bisa membaca 1 ayat, maka cobalah lihat Al-Quran dan sambil berkata kepada hati mengapa kau tidak mampu untuk membaca firmanNya.
Semoga Allah melimpahkan RahmatNya untuk kita semua.

#Teladan_Rasulullah

Selasa, 14 Juni 2016

Abu Bakar as Sidiq

Rasulullah SAW dikenal sebagai nabi yang jujur. Bahkan, dengan kejujurannya Beliau dijuluki Al Amin yang berarti dapat dipercaya.

Namun tak hanya Rasulullah yang mempunyai sifat seperti itu. Salah satu sahabatnya Abu Bakar juga memiliki sifat jujur. Abu Bakar sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah dan keluarganya.

Abu Bakar adalah orang yang hanif yaitu orang cenderung pada kebenaran. Abu Bakar tidak pernah minum minuman keras, tidak pernah berjudi, dan berzina. Selain itu, Abu Bakar rajin bekerja. Dia sangat ulet dan tidak pernah menyerah.

Dalam berdagang dia tidak pernah menipu. Dia sangat jujur sehingga kejujuran dan kebaikannya dikenal banyak orang.

Dengan berdagang, Abu Bakar menjadi orang kaya dan terhormat. Banyak orang datang kepadanya meminta bantuan. Abu Bakar tidak pernah menolak orang yang minta pertolongannya.

Dengan lemah lembut, ramah dan murah senyum dia melayani orang-orang lemah. Abu Bakar tidak pernah meminta balasan dari mereka.

Abu Bakar orang yang sangat mendukung dakwah Nabi Muhammad. Semua waktu, tenaga dan pikirannya dicurahkan untuk kemajuan Islam.

Bahkan, dia tak segan memberikan seluruh hartanya untuk perjuangan tersebut. Kala itu Rasulullah bertanya kepada sahabatnya tersebut, "Hai, Abu Bakar, kau infakkan seluruh hartamu. Lalu apa yang kau tinggalkan untuk anak istrimu?.

Dengan tegas dia menjawab, "Aku pasrahkan anak istriku kepada Allah dan Rasul Nya,".

Abu Bakar tak pernah takut menderita dengan memberikan semua hartanya di jalan Allah. Menurutnya, semua penderitaan dan kesedihan tak akan terasa bila dia tetap bersama Rasulullah.

Beliau lebih mencintai Allah dan Rasulullah dari pada keluarganya. Lantaran kejujurannya Abu Bakar mendapat julukan sebagai As-Shiddiq (orang yang membenarkan). Tidak itu saja, jaminan masuk surga secara langsung, pun telah beliau genggam dari Rasulullah.

Allah berfirman dalam surat Al Layl ayat 17-21, "Dan kelak akan dijauhkan dari neraka itu orang yang paling bertakwa, yang memberikan hartanya untuk menyucikan diri, tidaklah bagi seorang pun selainnya yang tidak mengharap nikmat sebagai balasan, kecuali menghendaki wajah Tuhannya yang Maha Luhur, dan niscaya (Tuhannya) akan meridhoi,". (QS Al Layl: 17-21).

#Merdeka.com

Senin, 13 Juni 2016

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH DARI HARI PERTAMA SAMPAI HARI KE-30

Dari Sayyidina Ali bin Abi Tholib bahwa dia berkata : Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Romadhon, kemudian Beliau bersabda :

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.

3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.

4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa As. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as

9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.

10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

15. Pada malam kelima belas, ia di doakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru. Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.

19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan sholihin (orang-orang yang sholeh).

21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.

25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.

26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hambaKu.

#Love_Islam

Minggu, 12 Juni 2016

Bersihkan Hati dari iri dan dengki.

Suatu ketika Rasulallah sedang berkumpul dengan para sahabat. Tiba-tiba datang sahabat yang lain. lalu Nabi berkata : "Dia adalah calon penghuni surga" sambil menunjuk sahabat yang baru datang tersebut.

Dimata sahabat yang lain, Sahabat yang disebut Nabi sebagai calon penghuni surgaitu adalah sahabat yang biasa-biasa saja. Tidak menonjol dalam ibadah ataupun amalan shalih.

Lalu kemudian Abdullah bin Umar penasaran terhadap sahabat tersebut.singkat cerita Abdullah bin Umar meminta untuk menginap beberapa hari di rumah sahabat tersebutdengan alasan bahwa dirinya sedang bertengkar dengan ayahnya meskipun itu bohong. Hal demikian dilakukanguna mengetahui amalan yang dikerjakannya sehingga Nabi menyebutnya sebagai calon penghuni surga.

selama Abdullah bin Umar menginap dirumahnya, ternyata tidak ditemukan amalan yang istimewa padasahabat tersebut. sholatnya biasa saja. Ibadah yang lainpun biasa saja. Dan ini yang membuat Abdullah bin Umar semakin penasaran. Hingga pada akhirnya Abdullah mengungkapkan niat dan tujuan yang sebenarnya.

Lalu akhirnya sahabat itu mengungkapkan satu amalan yang dia terus amalkan setiap malam menjelang tidur.

Apa amalan tersebut?. Yaitu bahwa setiap dia ingin tidur, dia selalu membersihkan hatinya dari iri dan dengki.tidak ada kebencian satupun yang ia bawa tidur. Kesalahan orang-orang terhadapnya selalu ia maafkan dan tidakada dendam sama sekali. Dan itu ia amalkan setiap hari tanpa ada putus.

Nah, Bisa kah kita seperti itu? Memaafkan semua kesalahan orang yang dilakukan terhadap kita?menyingkirkan rasa iri dan dengki? tidak menyimpan rasa dendam atau benci terhadap orang?

Memang sulit. oleh sebab itulah betapa istimewanya amalan ini. membersihkan hati dari setiap penyakit hati.hati bersih amalan yang lain pun akan terasa istimewa. hati kotor, lah gimana ibadah yang lainya bisa diterima?. Semoga hati kita dibebaskan dari segala penyakit hati. Aamiin.

#TeladanRasulullah

Sabtu, 11 Juni 2016

Apa iya wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik?

Apa iya wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik?
Kalau kita lihat di Al-Quran surat An-Nuur ayat 26 memang disebutkan demikian

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)"

Tetapi coba lihat konteksnya, di dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid 6 Pustaka Imam Syafii halaman 32 dijelaskan bahwa yang dimaksud laki-laki yang baik dalam ayat ini adalah Rasulullah saw sebagai manusia yang paling baik sedangkan wanita yang baiknya adalah Aisyah ra sebagai isteri Rasulullah saw. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam pun menjelaskan bahwa yang dimaksud ayat ini adalah wanita yang jahat hanya pantas bagi laki-laki yang jahat dan laki-laki yang jahat hanya cocok bagi wanita yang jahat. Wanita yang baik hanya layak bagi laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik hanya patut bagi wanita yang baik.

Perhatikan! Hanya pantas, hanya cocok, hanya layak, hanya patut, ini tidak berarti wanita yang baik pasti akan mendapat laki-laki yang baik atau sebaliknya. Mau bukti? Pasti semua kenal dengan Firaun. "Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas." (QS. Ad Dukhaan:31). Bahkan dengan beraninya, (Seraya) berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (QS. An Naaziat : 24).

Tapi coba perhatikan isterinya !

"Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."(QS. At-Tahrim : 11)

Ternyata terbukti, seorang wanita yang baik belum tentu mendapat laki-laki yang baik, lalu perhatikan lagi contoh ini !

"Perhatikan bagaimana istri Nabi Luth dibinasakan, Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)." ( (QS.Al-Araaf:83).

Waw, seorang Nabi mendapatkan istri yang demikian! Tidak hanya Nabi Luth yang dapat istri seperti itu, tapi juga Nabi Nuh !

"Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)". (QS. At-Tahrim : 10)

Ternyata terbukti, seorang laki-laki yang baik belum tentu mendapat wanita yang baik!

Shalih atau tidaknya seseorang, baik atau tidaknya diri kita, itu urusan kita kepada Allah. Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintakan pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Tetapi jika kita mendapat pasangan yang tidak baik maka sangat mungkin itu adalah ujian dari Allah swt.

Di dalam Al-Quran pun disebutkan, "Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara ISTERI-ISTERIMU dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun : 14)

Juga di dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 14 " Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: WANITA-WANITA, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)"

Maka sangat baiklah jika kita berdoa. "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqaan : 74)

Hmmm, menarik bukan? Bahkan di sekitar kita juga banyak contoh yang bisa kita saksikan. Ada wanita shalihah, malah mendapat laki-laki bermasalah. Ada laki-laki yang rajin ibadah, malah sering dikihianati wanita yang banyak berulah. Siapa menyangka, banyak orang beribadah berujung pada kekecewaan. Karena mereka mempunyai tujuan, orientasi, motivasi, atau niat yang salah: shalat Dhuha agar menjadi kaya, sedekah agar mendapat gaji berlipat atau jadi orang shalih agar mendapat istri/suami shalih. Padahal setiap shalatnya kita selalu bersumpah, dengan doa iftitah inna shalati wanusuki, wamahyaya, wamamati lillahirabbil alamin (Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam).

Dan dijelaskan bahwa segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya (H.R. Bukhori No:01 dan Muslim No:1907)

Ini artinya, segala amal ibadah haruslah diniatkan hanya kepada Allah swt. sehingga mendapat balasan yang setimpal dari Allah swt. Allah menjanjikan balasan itu, tapi tidak selalu semua balasan akan kita terima di dunia ini. Orang-orang yang kecewa itu karena hanya berharap pada balasan yang langsung dia dapat di dunia.

Jadi, kalau mau rajin ibadah, ya beribadahlah karena Allah swt. Kalau mau menjadi orang shalih, ya jadilah orang shalih karena Allah swt. Kita tidak akan MERUGI apalagi KECEWA jika segala sesuatu dikerjakan dengan IKHLAS hanya karena Allah swt, bukan karena wanita yang ingin dinikahi, atau dunia yang ingin dimiliki.

Pasti semua tahu, beginilah orang-orang shalih menerima balasannya.

"Tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan" (QS.Sabaâ:37)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya[670], di bawah mereka mengalir sungai- sungai di dalam syurga yang penuh kenikmatan.(QS. Yunus :9)

[670]. Maksudnya: diberi petunjuk oleh Allah untuk mengerjakan amal-amal yang menyampaikan surga.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(QS.An-Nahl:97)

[839]. Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

#Ahayara.Abatasa

Jumat, 10 Juni 2016

Ringan di lisan, berat di timbangan.

Dzikir merupakan penenang batin penenteram jiwa,dan pelipur segala gundah gulana.
Orang yang banyak berdzikir kepada Allah SWT,insyaAllah jiwa dan hatinya akan lebih tenang dan tenteram serta lebih bisa mengendalikan dirinya.

Dari Abu Hurairah ra berkata,bahwa Nabi Sallalluhu alaihi wasallam bersabda, "ada dua kalimat yang ringan dilisan,berat ditimbangan dan dicintai oleh Allah yang Maha Rahman" yakni subhaanallahul 'azhiim dan subhaanallah 'wabihamdihi (HR. Bukhari)

Karena ternyata dzikir diatas, selain ringan dilisan ia juga memiliki keutamaan yang sangat besar,yaitu memiliki timbangan yang berat di yaumil hisab kelak.dan merupakan amalan yang dicintai Allah.

Semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba2NYA yang senantiasa berzdikir kepadaNYA serta mendapatkan cintaNYA,,,..
Aamiin Allahumma aamiin,,,..

#TeladanRasul

Kamis, 09 Juni 2016

Antara Mata dan Hati

Semoga allah segera memperrtemukan kita. Aku selalu mendoakanmu agar selalu baik-baik disana.

👀Mata adalah penuntun,
❤hati adalah pendorong dan penuntut.
👀 Mata memiliki kenikmatan pandangan
❤ hati memiliki kenikmatan pencapaian.

Keduanya merupakan sekutu yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan manusia, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain.

Ketika seseorang memiliki niat untuk melakukan sesuatu yang muncul dari dalam hati, maka dia memerlukan mata sebagai penuntunnya. Untuk melihat, mengamati, dan kemudian otak ikut bekerja untuk mengambil keputusan.

Bila seseorang memiliki niat untuk melakukan amal yang baik, maka mata menuntunnya kearah yang baik pula.
Dan bila seseorang berniat melakukan suatu perbuatan yang tidak baik, maka mata akan menuntunnya kearah yang tidak baik pula.

Sebaliknya bisa pula terjadi, ketika mata melihat sesuatu yang menarik, lalu melahirkan niatan untuk memperoleh kenikmatan dari hal yang dilihatnya, maka hati akan mendorong mata untuk menjelajah lebih jauh lagi, agar dia memperoleh kepuasan dalam memandangnya.

Demikianlah hal yang terjadi, sehingga ketika manusia terpuruk dalam kesesatan, maka terjadilah dialog antara mata dan hati, seperti yang dituturkan oleh seorang ulama besar Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah dalam bukunya

"Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu".

Hati berkata kepada Mata
Kaulah yang telah menyeretku kepada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja.

Allaahumma ‘aafinii fii badanii, Allaahumma ‘aafiniifii sam’ii, Allaahumma ‘aafinii fii bashorii. Aamiin.

#Love_Islam

Rabu, 08 Juni 2016

TIGA WAKTU TERKABULNYA DOA DIBULAN RAMADHAN

Bulan Ramadan sudah di depan mata. Semua muslim pasti menyambut gembira.

Sebab, di bulan Puasa itu, sangat istimewa. Selain nilai ibadah dilipatgandakan, doa-doa yang dilambungkan pun mudah diterima.

Namun tahukan Anda, ada waktu-waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadan? Pada waktu-waktu itulah doa-doa mudah dikabulkan.

Menurut para ulama, ada beberapa waktu waktu utama terkabulnya doa di bulan Ramadan. Yaitu pada waktu sahur, saat berpuasa, dan saat berbuka.

1. Waktu sahur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; "Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, "Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, "Doa dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Fath Al-Bari, 3: 32).

2. Saat berpuasa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)

3. Ketika berbuka puasa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa doa mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

#Love_Islam

Selasa, 07 Juni 2016

Dunia.

Dunia adalah Ladang untuk Akhirat

ORIENTASI dunia yang harus dihindari adalah orientasi bermewah-mewahan (hedonisme), sebagaimana kaum ‘Ad di era Nabi Hud AS. Tetapi tamapaknya ada kekeliruan dalam memahami kekayaan sehingga orang-orang takut kaya. Karena takut kaya maka mereka hanya bekerja secukupnya.

Suatu hari Rasulullah SAW bertemu dengan seorang sahabat yang kondisinya sangat memprihatinkan. Ketika ditanya, ia menjawab bahwa ini mungkin terjadi seperti ini karena doanya: “Ya Allah berilah saya kesengsaraan dunia dan jadikan kesengsaraan ini sebagai petunjuk bahwa saya akan mendapat kebahagiaan akhirat.” Mendengar jawaban itu, Rasulullah SAW bersabda dengan menunjukan doanya yang lebih baik sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 201:

“Ya Allah berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (QS. Al Baqarah: 201).
Orang-orang beriman menjadikan dunia sebagai ladang untuk akhirat. Mereka berupaya meraih dunia dengan berpedoman pada nilai-nilai ilahi.

Beberapa bacaan menyebutkan bahwa salah satu penyebab lemahnya etos kerja muslim adalah kekeliruan memandang apa itu dunia dan apa itu akhirat. Keduanya seolah-olah dipisahkan secara hitam-putih. Kekeliruan ini ikut menyebabkan kekeliruan dalam menyikapi harta dan kerja.
Semoga kita dapat memahami bahwa dunia adalah persinggahan sementara dan menjadikan dunia tempat untuk selalu beramal dan beribadah kepadaNya agar mendapat kebaikan di akhirat.

#Love_Islam

Senin, 06 Juni 2016

Perilaku Sombong

Diantara ciri-ciri manusia yang suka berperilaku sombong/ takabbur adalah sebagai berikut :

Sikap memuji diri, Sikap ini muncul karena merasa dirinya memiliki kelebihan harta, ilmu pengetahuan, dan keturunan atau nasab. Oleh karena itu ia merasa lebih hebat dibanding orang lain.
Merendahkan dan meremehkan orang lain, Sikap ini bisa diwujudkan dengan mamalingkan muka ketika bertemu dengan orang lain yang dikenalnya, karena merasa lebih baik dan lebih hebat darinya.
Suka mencela dan membesar-besarkan kesalahan orang lain, Orang yang takabbur selalu menyangka bahwa dirinyalah yang benar, baik, dan mulia serta mampu malakukan segala sesuatu. Sedangkan orang lain dianggap rendah, kecil, hina dan tak mampu berbuat sesuatu. Bahkan orang lain dimatanya selalu berbuat salah.

Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Semoga kita terhindar dari perilaku sombong, meski hanya sebesar biji dzarrahpun.

#Love_Islam

Minggu, 05 Juni 2016

Ketika suami tak ada dirumah.

RUMAH keluarga adalah rumah kemuliaan dan kehormatan. Allah perintahkan kedua suami istri saling menjaganya. Terutama istri, yang secara khusus Allah perintahkan agar menjaga amanah di rumah suaminya. Karena istri adalah rabbatul bait (ratu di rumah suaminya), yang bertugas menjaga rumah suaminya.

Diantara ciri wanita shalihah, Allah sebutkan dalam al-Quran,

Sebab itu wanita yang salehah, adalah yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. (QS. an-Nisa: 34).

Dan upaya wanita menjaga kehormatan dirinya, harta suaminya, dan rumahnya, merupakan hak suami yang menjadi kewajiban istri.

Jabis Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, dalam haji wada’, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan pesan dalam khutbahnya,

Bertaqwalah kepada Allah terkait hak istri-istri kalian. Kalian mengambil mereka dengan amanah dari Allah, dan kalian halal berhubungan dengan mereka karena Allah halalkan melalui akad. Hak kalian yang menjadi kewajiban mereka, mereka tidak boleh memasukkan lelaki di rumah. Jika mereka melanggarnya, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Sementara mereka punya hak disediakan makanan dan pakaian dengan cara yang wajar, yang menjadi kewajiban kalian. (HR. Muslim 1218).

Dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyah,

Hak suami yang menjadi kewajiban istrinya, dia tidak boleh mengizinkan seorangpun masuk rumah, kecuali dengan izin suaminya. Berdasarkan hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak halal bagi wanita untuk puasa sunah, sementara suaminya ada di rumah, kecuali dengan izin suaminya. Dan istri tidak boleh mengizinkan orang lain masuk ke rumahnya kecuali dengan izin suaminya.” (HR. Bukhari 4899 & Muslim 1026).

Ibnu Hajar menukil keterangan dari an-Nawawi mengenai hadis ini,

Bahwa dalam hadis ini terdapat isyarat, bahwa istri tidak boleh memutuskan sendiri dalam memberi izin masuk rumah, kecuali dengan izin suami. Dan ini dipahami untuk kasus yang dia tidak tahu apakah suami ridha ataukah tidak. Namun jika dia yakin suami ridha dengan keputusannya, tidak menjadi masalah baginya. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 30/125).

Sebagai contoh, tamu yang tidak perlu izin dari suami, tamu dari kerabat suami atau kerabat istri. Mereka bisa dipersilahkan masuk, selama masih mahram dengan istri.

Untuk tamu asing,

Ketika datang tamu asing, bukan keluarga suami maupun istri, sementara suami tidak ada di rumah, istri tidak boleh mengizinkan masuk tamu itu.

Jika tamu menyampaikan salam, istri cukup menjawab salamnya dengan pelan dari dalam tanpa membukakan pintu.

Jika tamu menyadari ada penghuni di dalam, dan dia minta izin masuk, cukup sampaikan bahwa suami tidak di rumah dan tidak boleh diizinkan masuk. Semoga Allah menjaga keluarga kaum muslimin dan dalam bulan Ramadhan ini semoga kita diberikan keberkahan untuk mencapai ridhoNya. Aamiin

#Love_Islam

Sabtu, 04 Juni 2016

Menerima kekurangan pasangan akan berbuah pahala.

Ketika dua anak cucu adam sedang dimabuk cinta, semua yang ada pada pasangan adalah indah dan menarik. semua nampak mempesona, rasa ingin selalu disampingnya menyeret perasaan serta pikiran. singkat kata apapun yang dari dia adalah elok.

dalam pandangan kita saat itu dialah yang terbaik bagi kita, kasih sayangnya, perhatiannya, sungguh tiada tara, namun setelah akad nikah berlangsung, bulan madu pun sudah lewat, barulah muncul, sifat-sifat asli mulai nampak jelas, tak jarang sifat baik yang ditunjukkan waktu sebelum nikah sirna berganti dengan sifa sebaliknya, atau minimal ada sifat-sifat buruk dia yang tidak kita sukai, masih mending kalau itu hanya sifat-sifat yang tidak prinsipil, tapi jika perangai buruk itu berupa hal-hal prinsipil bisa sangat menyiksa.

Rasulullah SAW bersabda, ” Lelaki mana saja yang bersabar atas akhlaq jelek isterinya, Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya seperti yang DIA berikan kepada Ayyub AS, karena kesabarannya atas bala’ yang menimpanya. Dan perempuan mana saja yang bersabar atas akhlaq buruk suaminya, Allah SWT akan memeberikan pahala kepadanya seperti yang DIA berikan kepada Aisyah binti Muza’im, istri fir’aun “. ( HR. Ath-Thabrani )

teringat kisah tentang seseorang yang terkenal sebagai waliyullah, suatu hari sang waliyullah ini kedatangan seorang tamu, karena ada hal penting yang perlu penjelasan panjang lebar, sang tamu diminta menginap, pagi harinya sebelum tamunya pamit pulang, sang waliyullah ini mempersilahkannya untuk sarapan ala kadarnya. Sang wali pun masuk kedalam rumah mengambil nasi beserta lauk pauknya, samar-samar si tamu mendengar istri sang wali dengan nada kesal bicara sama suaminya ” abah ini bagaimana, sudah tahu nasinya sedikit koq mau diberikan tamu?” sang wali pun menjawab dengan suara lembut dan pelan sehingga si tamu tidak begitu jelas apa yang diucapkan sang wali.

Selesai sarapan pagi, si tamu berpamit hendak pulang, tapi karena penasaran dia memberanikan diri bertanya kepada sang wali perihal istrinya yang dalam pandangannya ” berani” dengan suaminya.

” Njenengan(anda ) kan seorang wali, yang do’anya mustajab, dimana-mana dihormati orang, bagaimana bias istri anda sikapnya demikian dengan njenengan? ” si tamu bertanya karena penasaran

Dengan didahukui senyumannya yang khas sang wali menjawab,

” justru karena sikap istri saya itulah yang menjadikan saya dianugerahi kelebihan seperti sekarang ini ”

” lho koq bisa? ” si tamu tambah penasaran

” saya menerima & bersabar dengan sikap istri saya seperti yang kamu ketahui tadi, dan karena kesabaran itulah Allah menganugerahi kelebihan kepadaku, mungkin kalau istriku tidak begitu, belum tentu saya memperoleh ladang amal kesabaran seperti sekarang ini “.

Si tamu pun akhirnya mafhum, jelas dengan jawaban sang waliyullah, dia pamit pulang, kata-kata terakhir dari sang wali yang masih berngiang ditelinganya ;

” jangan mengharapkan pasangan kita sempurna seperti yang kita inginkan, sebaliknya kita yang seharusnya menyesuaikan diri dengan segala kekurangannya, sebab tak ada manusia yang sempurna ”

#Love_Islam

Jumat, 03 Juni 2016

Pesan Sebuah Tulang

Sudah berhari-hari orang Yahudi itu berjalan menuju Madinah. Ia ingin menemui Khalifah Umar bin Khattab, Amirul Mukminin. Ia banyak mendengar kabar bahwa bahwa Amirul Mukminin seorang yang terkenal bersungguh-sungguh menegakkan keadilan. Jauh-jauh ia datang dari Mesir dengan sebuah harapan, Khalifah mau memperhatikan nasibnya yang tertindas.

Baru ketika matahari condong ke barat, ia tiba di Madinah. Walaupun badannya terasa letih, namun air mukanya tampak berseri. Ia gembira telah sampai di negeri Amirul Mukminin yang aman. Dengan tergopoh-gopoh, orang Yahudi itu memasuki halaman rumah Umar bin Khattab, lalu meminta izin pada prajurit yang sedang berjaga.

“Jangan-jangan, Khalifah tidak mau menerimaku” katanya dipenuhi rasa cemas. Ia menunggu di luar pintu. Prajurit masuk menemui Khalifah Umar.

“Wahai Amirul Mukminin, ada orang Yahudi ingin menghadap Tuan” sahut Prajurit.

“Bawalah ke hadapanku” perintah Khalifah.

Orang Yahudi pun masuk disertai pengawal. Ada ketenangan di hati orang Yahudi ketika melihat Khalifah yang begitu lembut dan perhatian. Bertambah terperanjat orang Yahudi itu, ternyata Amirul Mukminin menjamunya dengan aneka makanan dan minuman.

“Saat ini kau adalah tamuku, silahkan nikmati jamuannya” sambut Khalifah. 'Rupanya benar apa yang kudengar tentang Khalifah', kata orang Yahudi dalam hati.

Setelah dijamu layaknya tamu dari jauh, Khalifah meminta kepada orang Yahudi untuk menyampaikan maksud kedatangannya. “Ya Amirul Mukminin, saya ini orang miskin” kata orang Yahudi memulai pembicaraan. Amirul Mukminin mendengarkannya dengan penuh perhatian. “Di Mesir, kami punya sebidang tanah” lanjut orang Yahudi.

“Ya, lalu, ada apa ?” tanya Amirul Mukminin.

“Tanah itu satu-satunya milik saya yang sudah lama saya tinggali bersama anak dan istri saya. Tapi Gubernur mau membangun Masjid yang besar di daerah itu. Gubernur akan menggusur tanah dan rumah saya itu” tutur orang Yahudi sedih, matanya berkaca-kaca. “Kami yang sudah miskin ini mau pindah kemana ? Jika semua milik kami digusur oleh Gubernur ? Tolonglah saya yang lemah ini, saya minta keadilan dari Tuan” Orang Yahudi memohon dengan memelas.

“Oh, begitu ya ? Tanah dan rumahmu mau digusur oleh Gubernurku ?” kata Amirul Mukminin mengangguk-angguk.

Khalifah Umar tampak merenung. Ia sedang berpikir keras memecahkan masalah yang dihadapi orang Yahudi itu.

“Kau tidak bermaksud menjual rumah dan tanahmu, hai Yahudi ?” tanya Khalifah.

“Tidak !” orang Yahudi tersebut menggelengkan kepalanya.

“Sebab cuma itulah harta kami. Saya tidak rela melepasnya kepada siapapun” Orang Yahudi tetap pada pendiriannya.

“Baiklah, aku akan membantumu” kata Amirul Mukminin. Hati orang Yahudi itu merasa lega karena Amirul Mukminin mau membantu kesusahannya.

“Hai Yahudi” kata Khalifah kemudian. “Tolong ambilkan tulang di bak sampah itu !” perintahnya.

“Maaf, Tuan menyuruh saya mengambil tulang itu ?” tanya orang Yahudi ragu. Ia tidak mengerti untuk apa tulang yang sudah dibuang harus diambil lagi. Namun, ia menuruti juga perintah Khalifah.

“Ini tulangnya Tuan“ orang Yahudi menyerahkan tulang unta tersebut kepada Khalifah.

Lalu, Khalifah Umar membuat garis lurus dan gambar pedang pada tulang itu.

“Serahkan tulang ini pada Gubernur Mesir !” kata Amirul Mukminin lagi.

Orang Yahudi menatap tulang yang ada. Garis lurus dan gambar pedangnya itu. Ia merasa tidak puas.

Kedatangannya menghadap Khalifah untuk mendapat keadilan, tetapi Khalifah hanya memberinya tulang untuk diserahkan kepada Gubernur.

“Ya Amirul Mukminin, jauh-jauh saya datang minta tuan membereskan masalah saya, tapi tuan malah memberi tulang ini kepada Gubernur ?” sahut orang yahudi.

“Serahkan saja tulang itu !” jawab Khalifah pendek. Orang yahudi tidak membantah lagi. Iapun bertolak ke mesir dengan dipenuhi beribu pertanyaan dikepalanya.

“Aneh, Khalifah Umar menyuruhku untuk memberikan tulang ini pada Gubernur ?” gumamnya sepanjang perjalanan ke negerinya.

Setibanya di mesir, orang yahudi bergegas menuju kediaman Gubernur. “Wahai Tuan Gubernur, saya orang yahudi yang tanahnya akan kau gusur itu“ kata orang Yahudi tersebut.

“Oh kau rupanya, ada apa lagi ?” kata sang Gubernur.

“Saya baru saja menghadap Amirul Mukminin” kata orang yahudi.

“Lantas ada apa ?”

“Saya disuruh memberikan tulang ini” orang Yahudi itupun segera menyerahkan tulang unta ke tangan Gubernur.

Diperiksanya tulang itu baik-baik. Wajah Gubernur berubah pucat. Tubuhnya gemetar. Keringat dingin mengucur di dahinya ketika melihat gambar pada tulang itu. Sebuah garis lurus dan gambar pedang yang dibuat Khalifah Umar sudah membuat hati Gubernur ketakutan bukan main.

“Hai pengawal !” tiba-tiba ia berteriak keras.

“Serahkan tanah orang yahudi ini sekarang juga ! Batalkan rencana menggusur rumah dan tanahnya ! Kita cari tempat lain untuk membangun masjid” kata Gubernur.

Orang Yahudi itupun menjadi heran dibuatnya. Ia sungguh tidak mengerti dengan perubahan keputusan Gubernur yang akan mengembalikan tanah miliknya. Hanya dengan melihat tulang yang bergambar pedang dan garis lurus dari Khalifah tadi, Gubernur tampak sangat ketakutan.

“Hai Yahudi ! Sekarang juga kukembalikan tanah dan semua milikmu. Tinggallah engkau dan keluargamu disana sesuka hati” sahut Gubernur terbata-bata.

Pesan dalam tulang itu dirasakan Gubernur seakan-akan Khalifah Umar berada dihadapannya dengan wajah yang amat marah. Ya ! Gubernur merasa seolah-olah dicambuk dan ditebas lehernya oleh Amirul Mukminin.

“Tuan Gubernur ada apa sebenarnya ? Apa yang terjadi ? Kenapa tuan tampak ketakutan melihat tulang yang ada garis lurus dan gambar pedang itu ? Padahal Amirul Mukminin tidak mengatakan apa-apa ?” tanya orang Yahudi masih tak mengerti.

“Hai Yahudi, Tahukah engkau ? Sesungguhnya Amirul Mukminin sudah memberi peringatan keras padaku lewat tulang ini” kata Gubernur.

Orang Yahudi tersebut bertambah heran saja. "Sesungguhnya tulang ini membawa sebuah pesan peringatan. Garis lurus, artinya Khalifah Umar memintaku agar aku sungguh-sungguh menegakkan keadilan terhadap siapapun. Dan gambar Pedang, artinya kalau aku tidak berlaku adil, maka Khalifah akan bertindak. Aku harus menjadi penguasa yang adil sebelum aku yang menjadi tulang belulang” jawab Gubernur menceritakan isi pesan yang terkandung dalam tulang unta itu.

Kini orang Yahudi pun mengerti semuanya. Betapa ia sangat kagum kepada Amirul Mukminin yang sungguh-sungguh memperhatikan nasib orang tertindas seperti dirinya meskipun ia bukan dari kaum muslimin.

“Tuan Gubernur, saya sangat kagum pada Amirul Mukminin dan keadilan yang diberikan Pemerintah Islam. Karenanya, saya ingin menjadi orang Muslim. Saat ini saya rela melepaskan tanah itu karena Allah semata”

Tanpa ragu sedikitpun orang Yahudi itu langsung bersyahadat dan merelakan tanahnya untuk didirikan di atasnya sebuah masjid.

#Love_Islam

Kamis, 02 Juni 2016

Dibalik ketidaktahuan

Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.

🐏 Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.

🎋Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

💝Yg Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti Berharap
yang Terbaik...

💝Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLAH telah menyiapkan Kejutan!

💝SERINGKALI Allah Berkehendak di-detik2 terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2NYA.

💝Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa...
Karena kadang Allah mencintai kita dgn cara2 yg kita tidak duga dan kita tidak suka...

💝Allah memberikan apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan!!

💝Lakukan bagianmu saja, dan biarkan
Allah akan mengerjakan bagianNYA...

Tetaplah Percaya.
Tetaplah Berdoa.
Tetaplah Setia.
Tetaplah meraih RidhoNYA Aamiin ...

Tetap semangat meski dlm kesederhanaan 😘
Salam Bahagia dan selalu tersenyum ..😊 Untuk direnungkan...
📺Nonton Pertandingan bisa 90 menit

📺Nonton serial Film lebih dari 60 menit

📺 Nonton Movie hampir 120 menit

👳Tunaikan Shalat hanya 5 menit saja

🔥Di dalam api neraka jahannam sepanjang hayat!

👍 Untuk Akal yg maju!

💬 Renungkan!

📱 Di Whatsapp 300 Kawan

📱 Di blackberry cukup 200 kawan

☎ Di contacts phone 400 Kawan

🏡 di Kampung 50 Kawan

😔 Dalam Keadaan susah hanya ada 1 kawan.

😢 Dalam Jenazahmu, Hanya keluargamu saja yg mengurusi.

😭 Dalam Kubur hanya kau sendirian.

Jangan anggap Aneh kenyataan ini.. 💬

Sebab memang seperti ini lah kenyataan Hidup..

🌴 Pada Hakikat nya :
"Tidak ada yang dapat memberikan kemanfaatan bagimu kecuali Shalatmu"

🍃Duduk setelah salam dari shalat yang telah diwajibkan adalah waktu yg paling mulia sebab pada waktu itu turun Rahmat Allah Azza wajalla.

🍂Jangan tergesa-gesa berdiri, Bacalah Istighfar, bertasbihlah, baca ayat Al Qur'an dan jangan Lupa bahwa sesungguhnya engkau berada dalam jamuan dzat yang maha Rahman Azza wa jalla.

فإذا فرغت فانصب والى ربك فارغب

🌾 Apabila kamu telah selesai sholat, kerjakanlah pekerjaan lainnya dengan bersungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

💭LANGKAH MENUJU SYURGA💭

Langkah ini membuat aku kagum hingga aku pilih untuk aku bagikan kepada orang yang aku cintai.

🌼 Ada Lima perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkannya.

1. Wajah yang menarik
2. duit yg byk
3. sehat dan kuat
4. anak-anak yang patuh dan sukses
5. Tidur nyenyak tanpa Obat penenang

🌾 Hal itu Mudah kita peroleh..hanya butuh waktu 15 menit saja.

Bagaimana caranya... 💬

قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
من ترك صلاة الفجر فليس في وجهه نور

✔ 1. Nabi bersabda : Barangsiapa yg tinggalkan shalat Subuh maka wajahnya tak akan ada cahaya

ومن ترك صلاة الظهر فليس في رزقه برگة

✔ 2. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Dzuhur niscaya tak ada keberkahan dalam rezekinya.

ومن ترك صلاة العصر فليس في جسمه قوة

✔ 3. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Ashar niscaya tak ada kekuatan dalam jasadnya.

ومن ترك صلاة المغرب فليس في أولاده ثمرة

✔ 4. Barangsiapa yg tinggalkan shalat Magrib niscaya tak ada buah hasil yang boleh di petik dari anak-anaknya.

ومن ترك صلاة العشاء فليس في نومه راحة’’’’

✔ 5. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Isya' tak ada kenyamanan dalam tidurnya.

🌿 Tahu kenapa kalimat Laa ilaaha Illallaah tidak sampai menggerakkan bibir jika diucapkan

🍃 Sebab ini adalah Rahmat dari Allah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu.

🌴 Mudah-mudahan tangan yang mengirim dan menyebarkan ini kelak tidak sulit untuk melafadzkan kalimat Laa ilaaha Illallaah...

#Love_Islam

Sumber Hukum yang wajib diketahui

Hukum adalah sesuatu yang abstrak, sebab ada yang mengartikan hukum sebatas nilai, kaidah, norma, aparat penegak hukum, dan lain-lain. Bahk...

Beberapa Asas Hukum