Selasa, 31 Mei 2016

Menata Cemburu

CEMBURU dalam ruang-ruang keluarga kadang mirip seperti mecin dalam masakan. Tanpa mecin, masakan jadi hambar. Begitu pun sebaliknya. Kebanyakan mecin, masakan jadi sangat tidak sehat.

Cemburu merupakan hal lumrah dalam hubungan cinta. Bahkan, sangat bagus. Dalam Islam, seorang bisa dipertanyakan keislamannya jika tak lagi cemburu jika Islam dicela, dipermainkan, dan dikucilkan. Semakin tinggi kecintaan seorang muslim dengan agamanya, kian tinggi tingkat kecemburuannya. Bahkan Allah swt. Yang Maha Sayang, cemburu jika ada hambaNya melakukan dosa. Bedanya, cemburu Allah tidak karena emosi.

Begitu pun soal interaksi suami isteri. Islam mencela seorang suami atau isteri yang cuek dengan pasangannya. Tak peduli mau gonta-ganti pasangan, yang penting bisa menjaga keutuhan rumah tangga. Sikap ini disebut sebagai dayus, orang yang cemburunya telah mati.

Masalahnya, seperti apa takaran cemburu yang wajar. Karena dalam rumus keseimbangan hidup: yang kurangnya bisa buruk, kalau kebanyakan juga dapat merusak. Paling tidak, bisa merusak keseimbangan emosi diri sendiri. Setidaknya, dilema itulah yang kini dirasakan Pak Endi.

Bapak dua anak ini sebenarnya cukup bahagia. Bukan sekadar anugerah dua balita yang lucu dan sehat, tapi juga isteri yang salehah, cantik, dan punya penghasilan tetap. Walau tak terlalu besar, gaji isterinya bisa menutup kebutuhan rutin keluarga: kontrak rumah, tambahan belanja dapur, bahkan modal usaha. Kadang, bisa menabung buat masa depan sekolah si sulung yang kini duduk di TK.

Dari sudut pandang itu, Pak Endi memang tak ada masalah. Ia patut bersyukur. Tapi, ada kegelisahan lain dari Pak Endi. Pasalnya, tetangga sebelahnya berkantor dekat dengan tempat kerja isteri Pak Endi. Bukankah itu bagus, bisa jalan bareng? Memang. Tapi, tetangganya itu pria, lumayan ganteng, masih lajang lagi. Kalau dibanding dirinya, penampilan tetangganya itu satu banding lima. Artinya, nilai satu buat Pak Endi, dan lima buat si tetangga. Selain itu, sang tetangga begitu ramah, murah senyum, dan supel.

Pak Endi memang yakin, isterinya tidak akan macam-macam. Gimana mungkin mantan aktivis rohis sewaktu di kampus dulu bisa main serong. Naudzubillah min dzalik. Pak Endi yakin itu tak mungkin. Tapi masalahnya, apa tetangganya juga seperti itu.

Tiap kali isterinya berangkat kantor, Pak Endi selalu was-was. Karena jam berangkat isterinya bersamaan dengan si tetangga. Bayang-bayang buruk berkecamuk di kepala Pak Endi tiap melepas kepergian isteri tercintanya. Jalan kaki hampir bersamaan, naik mikrolet dengan nomor yang sama, turun juga di halte yang sama. Begitu pun ketika pulang. Iramanya hampir sama dengan ketika pergi. Gimana kalau mikrolet yang mereka naiki cuma lowong buat dua penumpang. Kalau yang lowong berseberangan, bukankah mereka akan duduk berhadap-hadapan. Saling pandang, senyum, dan sapa. Lebih parah lagi yang lowong sejajar. Bukankah mereka akan duduk bersebelahan. Dan itu pasti akan bersentuhan badan. Setidaknya, tangan mereka.

Pak Endi galau. Ia pandangi isterinya yang berlalu sambil melambaikan tangan. “Assalamu’alaikum, Kak!” suara sang isteri diiringi senyumnya yang manis.

Saat penantian di toko, Pak Endi nyaris tak bisa memikirkan yang lain kecuali isterinya. “Ini nggak bisa dibiarkan terus,” gumam batinnya seketika. Tapi gimana? Terus terang, ia agak sungkan bicara terus terang soal ini. Pak Endi khawatir, isterinya bisa salah paham. Dan kalau sudah begitu, masalah bisa tambah runyam.

Mau nyuruh naik taksi, terlalu boros. Bisa-bisa, separuh gaji isteri cuma habis buat taksi. Mau diantar, dengan kendaraan apa? Pasalnya, Pak Endi belum bisa naik sepeda motor. Kenapa nggak belajar?

Itulah repotnya. Pak Endi punya trauma sama motor. Ketika SMA dulu, ia pernah kecebur selokan gara-gara motor yang ia boncengi menabrak tiang listrik. Wajahnya babak belur. Tangan kirinya nyaris patah. Sejak itu, ia jadi kurang akrab dengan sepeda motor.

Kenapa nggak pindah kerja? Sepertinya, Pak Endi mesti mikir ulang kalau meminta isterinya pindah kerja. Soalnya, posisi kerja isterinya lumayan pas dengan kemampuannya di bidang keuangan. Selain itu, suasana ruang kerja pun lumayan baik. Tidak campur antar pegawai. Masing-masing punya pemisah ruang.

Kalau pindah rumah? Pak Endi seperti bertemu titik terang. “Yah, ini mungkin yang paling pas. Toh, si sulung sudah hampir lulus TK,” ujar Pak Endi membatin. Ia yakin, isterinya akan terima. Alasan yang paling kuat, demi mendekati sekolah dasar buat anaknya.

Benar saja. Isteri Pak Endi akhirnya setuju. Dengan gerak cepat, ia mencari rumah baru di sekitar lokasi calon sekolah anaknya. Biar mahal sedikit, yang penting bisa menenangkan hati. Soal toko buku? “Insya Allah, bisa diurus belakangan!” tekad Pak Endi mantap.

Di rumah yang ukuran dan bentuknya yang tak jauh beda dengan yang lama, Pak Endi bisa lebih tenang. Walau mesti jalan kaki sepuluh menit, isteri Pak Endi menerima dengan lapang dada. Dan yang paling penting, Pak Endi tak lagi galau ketika isterinya berangkat kerja. Sejak pindahan itu, ia bahkan lebih sering berangkat lebih dulu dari isterinya karena mengantar anak yang beberapa hari lagi lulus di TK.

Beberapa hari berlalu. Di hari Minggu ketika isterinya sedang ke pasar, seorang pemuda memberi salam. “Siapa ya?” tanya Pak Endi ramah. “Saya teman kantor Bu Leni, isteri Bapak. Ini berkas kerjanya. Kemarin, tertinggal di mobil saya. Karena hujan deras, Bu Leni numpang ke mobil saya. Kebetulan rumah saya cuma beda satu gang dari sini. Mari. Assalamu’alaikum!” ucap si pemuda sambil senyum ramah dan berlalu.

Pak Endi tetap mematung, memandangi kepergian si pembawa berkas.

#Love_Islam

Senin, 30 Mei 2016

Bersholawatlah

Dasarnya ialah firman Allah Swt:

‎إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. (الأحزاب (56).

Artinya: “ Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. " (QS. al-Ahzab (33): 56)

Hadits di dalam kitab Sohih Ibnu Hibban dan Sunan Tirmidzi, bacaan Sholawat Nabi sbb :

‎اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

ALLOOHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD, WA’ALAA AALI MUHAMMAD,

KAMAA SHOLLAITA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA

WABAARIK ‘ALAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI MUHAMMAD

KAMAA BAAROKTA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA

FIL’AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID

Artinya yaitu:
"Ya Allah, limpahkan kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad seperti Kau melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad seperti Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim dalam seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Luhur, dan salam seperti yang telah diajarkan pada kalian."

Syech Maulana Said Adam Umar, Penjaga Makam Rosullulloh. Berpesan:

🌿 Untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Minimal 10 kali dalam sehari.

🌿. Barang siapa yang mengucapkan shalawat, maka akan diangkat dosanya dan dimudahkan kehidupannya.

🌿. Allah SWT saja memberikan shalawat kepada Nabi. “ Jadi, orang yang paling bakhil atau pelit adalah orang yang tidak membaca shalawat kepada Rasulullah. "

#Love_Islam

Minggu, 29 Mei 2016

Bacalah Alquran.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam telah bersabda :
.

اقرأوا الْقُرْآن فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْم الْقِيَامَة شَفِيعًا لأَصْحَابه (رواه مسلم)
. “Bacalah Al-Quran, kelak ia akan datang di Hari Kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim).

#Love_Islam

Keimanan dan Kekufuran

Keimanan dan Kekufuran

KETAKWAAN dan keimanan adalah fondasi utama dalam kehidupan beragama. Di mana ketakwaan berhubungan dengan rasa takut dan cinta kepada Allah, dan keimanan adalah rasa yakin terhadap Islam. Keimanan adalah salah satu hal yang paling inti dalam beragama yaitu sebagai alat kendali perilaku dan pikiran agar selalu menghasilkan sesuatu yang positif. Seseorang disebut beragama selama dia masih memiliki iman. Tanpa iman, tidak akan ada nilai agama yang mewarnai tutur kata, perilaku, dan pikirannya.

Keimanan bersifat fluktuatif, bisa berkurang atau bertambah. Ia akan berkurang dengan maksiat, dan akan bertambah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Ketika iman telah terkikis dan terlepas dari hati, orang bisa melakukan apa pun tanpa mempertimbangkan akibat. Apakah perbuatannya akan berdampak positif atau negatif bagi dirinya dan orang lain, dia tidak akan peduli. Dalam kondisi demikian, seseorang akan mudah terseret kepada kekufuran.

Al-Qur’an menggunakan kata yang berasal dari akar kata yang sama untuk menjelaskan pengingkaran terhadap perintah serta larangan Allah, dan pengingkaran terhadap nikmat-nikmat Allah, yaitu kata kafara. Seperti penggunaan kata fa kafarat bi an’umillaah yang terdapat dalam surah an-Nahl ayat 112. Kata kafarat aslinya adalah kafara (ditambahi ta’). Sedangkan kata an’um adalah bentuk jamak dari kata ni’am (nikmat). Artinya, mereka kufur terhadap nikmat-nikmat Allah.

Berdasarkan pola penggunaan kata ini dalam al-Qur’an, para ulama membagi kekufuran dalam dua kategori, al-kufr al-akbar (kekufuran besar/murtad) dan al-kufr al-ashghar (kekufuran kecil/tidak sampai murtad).

Dr. Shalih al-Fauzan dalam buku As’ilah wa Ajwibah fi Masaa’ilil Iimaani wal Kufr (Tanya Jawab Seputar Masalah Keimanan dan Kekafiran), mengatakan bahwa, seseorang dianggap telah melakukan al-kufr al-akbar (murtad) bila dia berperilaku dan bertutur kata yang dapat membatalkan keislaman, menganggap ada tuhan selain Allah, dan tidak yakin dengan perkara-perkara gaib yang Allah SWT jelaskan di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

Dia juga mengatakan bahwa, manusia menilai keimanan dan kekufuran seseorang dari apa yang tampak dari perilaku dan perbuatan, serta apa yang didengar dari tutur katanya. Tidak dari apa yang terbersit dalam hatinya. Karena yang mengetahui isi hati hanyalah Allah SWT. Oleh karena itu, hukum yang berlaku di pemerintahan atau negara Islam, orang yang tutur kata dan perbuatannya bisa membatalkan keislamannya dianggap murtad.

Orang yang tutur kata dan perbuatannya lebih menonjolkan simbol-simbol kekufuran, seperti mengakui adanya nabi lain setelah Nabi Muhammad SAW, maka dia telah murtad.

Sumber: Kerajaan Al-Qur’an/Hudzaifah Ismail/Penerbit: Penerbit Almahira/2012

#Love_Islam

Sabtu, 21 Mei 2016

Duduk di antara dua sujud.

Assalamu'alaikum wr wb. santun shubuh shbt hati plus 2rakaat sunnah fajar...Barakallah.

DAHSYATNYA DO'A DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

Ketika orang ditanya 'do'a apakah yang sering dibaca........?'

Begitu seringnya do'a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do'a banyak yang tidak merasa berdo'a. Padahal do'a itu "sangat dahsyat", mencakup kebutuhan kita di dunia dan akhirat, serta dibaca minimal 17 kali setiap hari.

Do'a itu adalah " DO'A DUDUK DIANTARA DUA SUJUD."

Mari kita kaji maknanya :

🌻 ROBIGHFIRLII
"Wahai Tuhan ampunilah dosa ku...."

Dosa adalah beban yang dapat menyebabkan kita berat melangkah menuju Ridha Allah SWT.
Dosa adalah kotoran kita yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.

🌻 WARHAMNII
"Sayangilah aku........"

Kalau kita disayang Allah SWT, hidup akan terasa nyaman, , karena dengan kasih sayang Allah SWT, akan dapat dicapai semua cita-cita.
Dengan kasih sayang nafsu kita akan terbimbing.

🌻 WAJBURNII
"Tutupilah kekuranganku........"

Banyak sekali kekurangan kita, kurang bersyukur, kurang sabar, kurang bisa menerima, mudah marah, pendendam dan lain-lain.
Kalau kekurangan kita ditutupi / diperbaiki Allah SWT, maka kita akan menjadi manusia bermartabat
(Al insan Kamil)

🌻 WARFA'NII
"Tinggikanlah derajatku........"

Kalau Allah sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita.

🌻 WARZUQNII
"Berilah aku rezeki......."

Sebagai hamba, kita membutuhkan rezeki, Allah mampuendatangkan rezeki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan.

🌻WAHDINII
"Betilah aku petunjuk / bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan......"

Kita tidak hanya minta petunjuk / hidayah yang berkaitan dengan agama, tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang keliru.

🌻 WA'AAFINII
"Berilah aku kesehatan......."

Apabila kita sehat, kita bisa menambah kebaikan dan manfaatnya serta tidak menjadi beban orang lain.
"Health is not everything', but without health everything' ia nothing."

🌻 WA'FUANNI
"Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan......."

Kita awali do'a ini dengan mohon ampun, dan kita akhiri dengan permohonan agar catatan dosa kita dihapus. Sehingga kita benar-benar bersih dan bisa seperti bayi yang baru lahir.

🌻 Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Memerintahkan kita untuk mbaca do'a itu.
Rasulullah Shalallahu'alaihi wasalam, menceritakan kepada kita bahwa do'a tersebut pasti terkabul.
Tapi masalahnya :"DIMANA HATI DAN PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO'A ITU.......?

Jadi bacalah dan brrdo'alah dengan khusuk / paham artinya.

Wallahu a'lam bish showab
Semoga bermanfaat
Salam ukhuwah

#love_Islam


Kamis, 12 Mei 2016

Siapkah kita?

Belia, muda, maupun tua, mereka pun bisa merasakan kematian. kita tidak akan tahu kapan malaikat maut menjemput kita. . . “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78). . .

Sudah siapkah kita dengan kematian? Dan siapkah kita dengan kehidupan setelahnya? . .

Allah Ta'ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“. (QS. Al-Hasyr: 18). . .

Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah Saw, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani) . .

Kita semua butuh bekal, bukan bertujuan bersaing di dunia. Bekal ini lebih kita butuh untuk menuju alam akhirat. . . . “Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” HR. Tirmidzi no. 2465 . . “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

~Love Islam ~

Begitu.

Mungkin ini bisa dijadikan untuk pembelajaran tes pada berikutnya. Pada saat dinyatakan lulus tes online, maka akan mengikuti tes berikutnya yaitu confirmatory test yang biasa diadakan di hotel berbintang. Bila dilihat di situsnya syarat untuk mengikuti tes ini harus menyiapkan skck dan surat bebas narkoba. Namun, sebenarnya skck dan surat bebas narkoba belum dibutuhkan. Bahkan berkas yang diperiksa hanya kartu peserta dan ktp asli saja. Ya mungkin bisa dijadikan pembelajaran bahwa tidak perlu memikirkan syarat syarat yang  akan diperiksa seperti yang tercantum dalam situsnya. namun tetap harus dibuat agar ketika lulus pada interview dan medical check up tak perlu dibuat lg.

Rabu, 04 Mei 2016

InsyaAllah Lancar.

Sepuluh Jurus Menjadikan Rezeki Anda Lancar.

Ajaran islam sudah lengkap sejak Zaman Rasulullah Dulu. Termasuk tentang urusan Rezeki. Inilah 10 Jurus yang membuat rezeki selalu menghampiri kita.

1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).

2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

4. Istighfar
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).

5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”

6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

7. Berbuat Kebaikan
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)

8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)

9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, "Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)

10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
disamping cara cara diatas hendaknya kita saling berbagi, akan ilmu yang kita miliki yuk share 10 jurus ini keteman-teman kita. semoga bermanfaat.
Semoga Allah SWT kabulkan segala hajat kita ditahun ini, Aamiinn..

Sumber: Love Islam.

Sumber Hukum yang wajib diketahui

Hukum adalah sesuatu yang abstrak, sebab ada yang mengartikan hukum sebatas nilai, kaidah, norma, aparat penegak hukum, dan lain-lain. Bahk...

Beberapa Asas Hukum