Rabu, 18 Juni 2014

Pemimpin Negeri.



Konstelasi politik di Indonesia saat ini semakin tinggi, sebab Indonesia sedang memasuki masa pemilihan presiden, namun saya melihat banyaknya pengamat politik dadakan yaitu masyarakat yang aktif di dunia maya (cyber), yang mana mereka mendukung capresnya dan gemar sekali menghina, mengejek, bahkan menulis kata-kata yang tak sepantasnya dilukiskan untuk calon pemimpin negeri yaitu pasangan capres yang lain. Apakah ini yang dinamakan krisis moral pada masyarakat d negeri ini? Mencaci, mengejek, dan berkata kasar menjadi hal yang lumrah? Terlebih lagi itu ditujukan kepada calon pemimpin negeri.
Jika Capresnya bisa saling rangkul, kenapa masyarakat yang mendukung dan menjadi relawan masing-masing capres harus saling sikut? Bukankah saling rangkul juga bisa dilakukan dan alangkah lebih baiknya bilabersama-sama mendukung capresnya dengan cara tidak perlu menghina dan mencaci capres yang lain.
Pastinya salah satu yang kalian caci akan menjadi pemimpin di negeri yang kita cintai ini. Mulai sekarang marilah mendukung capres tanpa mencaci pasangan capres yang lain, begitu indahnya bila kita terlarut dalam kedamaian dan bersama menuju satu tujuan.

Berhentilah mencela calon pemimpin negeri ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber Hukum yang wajib diketahui

Hukum adalah sesuatu yang abstrak, sebab ada yang mengartikan hukum sebatas nilai, kaidah, norma, aparat penegak hukum, dan lain-lain. Bahk...

Beberapa Asas Hukum